10 Ribu Narapidana Afghanistan Dibebaskan untuk Cegah Corona di Penjara

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pemerintah Afghanistan membuat keputusan yang menghebohkan dunia. Sebanyak lebih 10.000 tahanan terpaksa dibebaskan agar wabah corona tak menyebar di kawasan penjara.

Sementara ini, Afghanistan juga tengah berjuang menghadapi Covid-19, setelah puluhan ribu warganya yang baru kembali dari Iran ternyata membawa wabah.

Jaksa Agung Afghanistan Farid Hamidi mengatakan, keputusan yang merupakan instruksi Presiden Ashraf Ghani itu diutamakan untuk tahanan yang terdiri dari wanita, remaja, orang sakit serta lansia berusia di atas 55 tahun.

“Ini adalah keputusan yang bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan rakyat,” ujar Hamidi, seperti dikutip dari AFP, Kamis 26 Maret 2020.

“Keputusan ini bukan untuk mereka yang telah melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional dan internasional,” ujarnya menegaskan.

Sebelumnya, Kepala Komisi Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet mendesak negara-negara untuk melindungi orang-orang yang ditahan di penjara yang penuh sesak dan fasilitas tertutup lainnya agar segera dibebaskan demi mencegah penularan Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini