10 Provinsi dengan Tingkat Daya Saing Digital Tertinggi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berdasarkan laporan East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2022, selama tahun 2021 ada 10 provinsi yang daya saing digitalnya tertinggi di Indonesia.

Operating Partner East Ventures David Audy mengatakan, pada laporannya terlihat pertumbuhan skor daya saing digital di setiap provinsi selama tahun 2021.

”Hal ini membuktikan dengan compititiveness score atau indeks daya saing digital EC-DCI 2022 yang terus meningkat secara nasional,” kata David saat konferensi pers peluncuran laporan EV-DCI 2022, Senin 7 Maret 2022.

Pada urutan pertama masih sama seperti tahun sebelumnya, DKI Jakarta dengan skor daya saing digital (EV-DCI) sebesar 73,2 dan menyusul di peringkat kedua Jawa Barat dengan skor 58,5.

Pada peringkat ketiga adalah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan skor sebesar 49,2. DI Yogyakarta berhasil merangkak naik langsung tiga peringkat dari tahun sebelumnya.

“DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur, melonjak masuk ke peringkat 10 tertinggi karena peningkatan pada input pilar sumber daya manusia digital. Dan provinsi Yogakarta juga mencatatkan kenaikan pada indeks pilar wirausaha dan produktivitas,” katanya.

Wilayah Banten naik satu peringkat dari tahun lalu menjadi urutan keempat dengan skor 46,9. Lalu di posisi kelima ada Jawa Timur yang turun dua peringkat dari tahun lalu karena skor 45,6.

Di urutan keenam ada Provinsi Bali dengan skor 44,9 atau turun 2 peringkat dari tahun 2020.

Kemudian Provinsi Kalimantan Timur. Juga mengalami kenaikan daya saing digital yang sama pesatnya seperti DI Yogyakarta. Dan berhasil naik 3 peringkat menempati urutan ketujuh dengan skor 44.

Lalu di peringkat kedelapan ada Kepulauan Riau dengan skor 40,8 atau turun 1 peringkat dari tahun sebelumnya.

Pada peringkat kesembilan ada Provinsi Sumatera Barat dengan skor 39,8. Naik 3 peringkat karena daya saing digitalnya meningkat signifikan dari tahun lalu karena mengalami peningkatan infrastruktur IT dan penggunaan teknologi informasi.

Lalu di urutan kesepuluh ada Sulawesi Selatan dengan skor 39,8 atau turun 1 peringkat dari tahun lalu.

Laporan tersebut menunjukkan provinsi-provinsi di Pulau Jawa masih mendominasi peringkat teratas. Sebab, wilayah ini lebih banyak memiliki infrastruktur yang menunjang digitalisasi seperti mudahnya mengakses internet.

Namun, sejumlah provinsi lain di luar Pulau Jawa mulai menunjukkan peningkatan daya saing digital. East Ventures menilai hal itu membuktikan komitmen pemerintah untuk terus menyediakan infrastruktur digital supaya merata ke seluruh daerah.

EV-DCI 2022 merupakan referensi bagi para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, investor, kalangan akademik, dan pelaku usaha. Untuk memetakan dan menyusun strategi menuju era keemasan ekonomi digital Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini