10.500 ton Cangkang Sawit Asal Sulbar Diekspor ke Jepang

Baca Juga

MATA INDONESIA, SULBAR-Masa pendemi tidak menyurutkan kegiatan ekspor di Indonesia. Kali ini Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalukan ekspor perdana sebanyak 10.500 ton cangkang kelapa sawit ke negara Jepang di pelabuhan Belangbelang Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengatakan ekspor cangkang sawit ke negara Jepang tersebut diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sulbar.

Menurut dia, komoditi Sulbar lainnya juga diharapkan dapat diekspor ke negara luar, selain cangkang sawit Sulbar ini.

“Getah pinus dan masih banyak komoditi lainnya diharapkan dapat diekspor ke negara luar, karena berbagai komoditi dimiliki daerah ini yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Ia menyampaikan pelabuhan yang dimiliki Sulbar saat ini, telah layak digunakan melakukan ekspor untuk menunjang pembangunan ekonomi daerah

Pemerintah Sulbar akan memberikan pelayanan yang maksimal dalam rangka kegiatan ekspor, dan di Sulbar segera akan dibangun sejumlah instansi pemerintah yang mendukung lancarnya ekspor komoditi Sulbar seperti Bea dan Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan.

“Pembangunan kantor perizinan, dan dukungan lainnya yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, akan disediakan dengan maksimal, secara efektif dan efisien,” katanya.

Sementara itu anggota DPRD Sulbar Hatta Kainang juga meminta masyarakat untuk mendukung kegiatan ekspor Sulbar dengan mengembangkan komoditi yang bisa diekspor untuk kemajuan ekonomi daerah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini