1.377 Pendemo Diamankan Polda Metro Jaya, 47 Orang Reaktif Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 1.377 orang pendemo diamankan oleh Polda Metro jaya saat demo di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat pada Rabu, 13 Oktober kemarin. Dari jumlah tersebut sebanyak 47 orang reaktif covid-19.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, 1.377 orang itu terdiri dari 900 orang lebih pelajar, lima orang anak SD, dan remaja, termasuk pengangguran. Adapun mereka banyak yang sudah dipulangkan dari kantor polisi usai dilakukan pendataan.

“Usai dilakukan rapid test ada 47 orang reaktif Covid-19 dan langsung kita isolasi mandiri di Pademangan. Kita gabungkan dengan sebelumnya 34 orang reaktif,” kata Argo pada wartawan, Rabu 14 Oktober 2020.

Menurutnya, bila nanti hasil swab dari orang-orang yang reaktif itu negatif, polisi pun bakal mengembalikan mereka ke rumahnya masing-masing. Semua itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang masih cukup tinggi di Jakarta ini agar tak ada klaster baru, khususnya klaster demo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini