1.200 Petani Milenial Papua dan Papua Barat Dapat Pelatihan dari Kementan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lebih dari 1.200 petani milenial Papua dan Papua Barat mendapat pelatihan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Kegiatan ini berkolaborasi dengan Papua Muda Inspiratif. Program ini merupakan lanjutan dari Program Petani Milenial yang didorong oleh Presiden Joko Widodo, untuk mendukung ketahanan Pangan RI.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), pelatihan bagi petani milenial di Papua Dan Papua Barat sangat luar biasa.

“Jika kita semua bergerak, maka ketersediaan pangan akan bisa dipenuhi. Namun, kita berharap petani milenial bisa menjadi yang terdepan dalam hal itu. Papua punya bumi yang subur, manfaatkan itu untuk pertanian,” katanya, Selasa 16 November 2021.

Mentan SYL juga menitipkan kepada Gubernur dan Kepala Daerah di Papua dan Papua Barat beserta jajaran untuk lebih memperhatikan Petani Milenial. Satu bulan kita lakukan agenda mixing, tunjukan hasilnya. Semua jajaran harus perhatikan anak-anak milenial yang kini menjadi anak-anak Kementan untuk membangun pertanian Papua dan Papua Barat.

“Ini anak-anak saya dan tidak boleh gagal. Ini momentum untuk connecting dan selanjutnya adalah mixing dengan program pertanian lainnya. Kalian pejuang kemanusiaan, kalau mau bangun Papua olah pertaniannya, kalian bertanilah dan bangun pertaniannya di tanah Papua ini. Tugas kalian buktikan itu,” ujarnya.

Menurutnya, selama pandemi covid-19 bahkan dalam kondisi krisis sekalipun pertumbuhan PDB pertanian yang naik 16,24 persen, sedangkan ekspor meningkat 15,79 persen di tahun 2020. Bahkan hingga tahun 2021 meningkat sampai 47, 96 persen. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) meningkat sebesar 105,58.

“Ini artinya pertanian mempunyai peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Bertani tidak akan miskin, menjadi Petani itu hebat, dan petani milenial itu luar biasa. Dan Petani harus tangguh, kendalikan alam, produksi pangan untuk kehidupan tambahnya,” katanya.

Sementara, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung ketersediaan pangan dengan melibatkan 20 Kabupaten/Kota di Papua dan 18 Kabupaten/Kota di Papua Barat. Para peserta dihimpun melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini akan berlangsung dari tanggal 15-23 November 2021, diikuti dengan pendampingan intensif setelahnya, selama kurang lebih 1 tahun ke depan.

“Ini untuk memenuhi Janji Presiden Jokowi dalam kunjungan saat Pembukaan PON kemarin di Papua, beliau meminta kepada Menteri Pertanian agar skill anak muda Papua ditingkatkan. Presiden meminta agar pendampingan berkelanjutan harus terus diberikan untuk meningkatkan kapasitas mereka,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Program ini dikeluarkan Jokowi untuk mendukung ketahanan Pangan Indonesia dalam jangka panjang. Provinsi Papua dan Papua Barat adalah dua provinsi yang paling gencar mendukung program ini. Target besar dari Program ini adalah terciptanya 2,5 juta petani muda Indonesia di seluruh Indonesia.

Di Provinsi Papua, pelatihan dilangsungkan di BPTP Papua, BLP Sentani, BPP Sidori, Dishut Biak, Ditan Merauke, Distan Nabire, Polbangtan Merauke, BPP Semangga, Balai Kampung Domande, Diperta, SMK Eca, dan Diperta Yapen.

Sementara di Papua Barat, pelatihan dipusatkan di Polbangtan Manokwari, Dinas Pertanian Kab. Pegaf, Dinas Pertanian Kab. Telbin, Dinas Pertanian Kab. Sorong, Dinas Pertanian Kab. Fakfak dan Dinas Pertanian Kab. Tambrauw.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini