MATA INDONESIA, JAKARTA – Wayang Golek diambil dari kata golek yang berarti boneka kayu. Kesenian ini pertama kali berkembang di daerah pesisir utara Jawa, yaitu Brebes, Cirebon, dan sekitarnya. Pada awal kemunculannya, wayang golek tidak begitu berkembang, karena masyarakat sudah cenderung jatuh cinta pada Wayang Kulit yang telah ada bertahun-tahun di Pulau Jawa.
Kehadiran Wayang Golek tidak lepas dari pengaruh Wayang Kulit. Karena itu, ada kesamaan tokoh dalam Wayang Golek dan Wayang Kulit. Hanya saja, nama tokoh-tokoh ini ada yang dibuat berbeda. Misalnya, tokoh Bagong dalam Wayang Kulit identik dengan Cepot dalam Wayang Golek, atau tokoh Petruk dalam Wayang Kulit identik dengan Dawala atau Udel dalam Wayang Golek. (Mutiara Putri Kinasih)
Berikut tampilan wayang golek :