MATA INDONESIA, JAKARTA – Tradisi keliling membangunkan sahur dengan bedug, perkusi dan tetabuhan sangat melekat bagi masyarakat, hal ini dilakukan agar warga tidak ketinggalan santap sahur sebagai persiapan untuk berpuasa.
Ada berbagai istilah untuk tradisi ini, seperti koprekan dari Pantura, tekrekan dari Semarang, tumbilotohe dari Gorontalo dan masih banyak lagi. Tapi saat pandemi seperti ini, masih perlukan kebiasaan membangunkan sahur ini dilakukan? (Mutiara Putri Kinasih)
Berikut pelampilan tradisi tahun sebelumnya :