Peringati Hari Lupus Sedunia Sadarkan Masyarakat Tentang Autoimun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 10 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia (World Lupus Day). Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, hingga otak.

Lupus bisa dialami siapa saja tetapi lebih sering dialami wanita. Meskipun belum ada obatnya, pengobatan ditujukan untuk meredakan keluhan, mencagah munculnya gejala dan menghambat perkembangan penyakit. Tanda mengidap Lupus adalah ruam “butterfly-shaped” sesak nafas/sakit dada, demam, sakit sendi, kemerahan dan membengkak, jari kaki dan tangan menjadi putih atau biru setelah terkena udara dingin.

Gejala Lupus antara lain, susasan hati rentan depresi atau merasa cemas, mudah lelah, mudah merasa nyeri di dada/ulu hati, mudah nyeri di sekitar perut samping dan pinggang belakang, mudah nyeri otot dan persendian. Cara mengidentifikasi lupus adalah tes lab (tes darah, urine, biopsi), rontgent.

Pemeriksaan darah dilakukan untuk memastikan adanya antibody ANA (antinuclear antibody) yang meningkat nilainya pada penderita autoimun. Pemicu lupus tidak diketahui secara pasti, beberapa pemicunya antara lain sengatan langsung cahaya matahari, Susana hati yang tidak stabil dan cenderung depresi, gangguan kehamilan, virus/infeksi dan kelelahan fisik terus menerus. (Mutiara Putri Kinasih)

Berikut tampilan yang world lupus day :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Menyongsong Indonesia Emas 2045, IMANC Gelar Kongres Nasional di Bangkalan

Mata Indonesia, Bangkalan - Ikatan Mahasiswa dan Sarjana Pondok Pesantren Nurul Cholil (IMANC) akan menyelenggarakan Kongres Nasional ke-3 pada tanggal 18-19 Januari 2025 di Ma'had Aly Nurul Cholil, Bangkalan. Kongres ini merupakan agenda penting bagi IMANC dalam memperkuat peran dan pengabdian mahasiswa dan sarjana lulusan Pondok Pesantren Nurul Cholil di tengah masyarakat khususnya terhadap pondok pesantren.
- Advertisement -

Baca berita yang ini