MATA INDONESIA, JAKARTA – Inflasi tak terkendali kini dialami oleh Argentina. Kini, inflasi di negara tersebut nyaris sentuh 100%. Hal tersebut membuat masyarakat di negara Amerika Selatan tersebut bertahan hidup dengan mengandalkan barang daur ulang.
Mereka mencari barang tersebut di tempat pembuangan sampah. Argentina diperkirakan akan mencatat kenaikan harga paling tajam tahun ini sejak periode hiperinflasi sekitar tahun 1990. Akibat dari inflasi ini, mata uang Argentina melemah hampir 50%.
Banyak warga kini mengandalkan sistem transaksi barter agar bisa bertahan hidup. (Zerena Rahayu)
Inflasi Nyaris 100% di Argentina
1 dari 6

Inflasi yang terjadi di Argentina ini merupakann kenaikan yang paling cepat sejak 1990-an dengan masalah yang disebabkan oleh pencetakan uang, kenaikan harga, dan diperparah oleh kenaikan global terkait biaya pupuk untuk pertanian dan impor gas. (instagram.com/@agustinmacarian)

Satu abad yang lalu, Argentina merupakan salah satu negara yang paling makmur di dunia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini negara tersebut telah meluncur dari satu krisis ekonomi ke krisis ekonomi lainnya. (instagram.com/@agustinmacarian)

Warga kini berusaha bertahan hidup dengan mencari barang yang bisa didaur ulang di tempat pembuangan sampah atau mengantre agar bisa memperdagangkan barang-barang mereka di tempat barter. (instagram.com/@agustinmacarian)

Kebanyakan warga yang memulung ini berasal dari kalangan muda. Mulai dari belasan tahun hingga awal dua puluh tahunan. Semakin hari juga semakin banyak pekerja informal yang datang ke tempat pembuangan sampah untuk menemukan barang apapun yang bisa mereka jual. (instagram.com/@agustinmacarian)