MATA INDONESIA, JAKARTA – 3 September ini, musisi legendaris Indonesia, Virgiawan Listanto alias Iwan Fals merayakan hari lahirnya. Iwan yang sekarang berusia 60 tahun itu dikenal sebagai musisi yang sering menyuarakan protes dan kritik sosial.
Untuk merayakan hari lahirnya ini, Iwan Fals rencananya akan launching Album Terbaru. Jelajahi Titian Kilas Balik Karya Karya Terbaiknya.
Acara tersebut akan digelar oleh stasiun televisi nasional Indoseiar pada hari Jumat 3 September 2021 pukul 20.30 WIB dan akan dimeriahkan pula oleh sederet bintang ibu kota seperti Ariel Noah, Melly Goeslaw, Abdel, Jarwo Kwat, 4 Dara LIDA & POPA, D ‘Divo. Dan ada pula penampilan spesial Artis Milenial: Shakira Jasmine, Regina Poetiray “Geisha”, Zara Leola, Dhifki Khalif, Maiz.
Iwan yang sekarang lebih bijak dalam menyuarakan kritikannya, sejak pertama kali hadir selalu tampil energik dalam mengekspresikan diri melalui lagu-lagunya. Para penggemar berat Iwan Fals yang sering disebut Oi (Orang indonesia) tidak hanya berasal dari generasi tahun 80 an, tapi juga sudah muncul penggemar dari generasi 2010 an.
Album
Iwan Fals sudah merilis 37 album studio sejak tahun 1979 lewat album debut Canda Dalam Nada. Musisi yang pernah mendapat julukan dari majalah Time Asia edisi 29 April 2002 sebagai “Pahlawan Besar Asia” ini pertama kali namanya populer berkat lagu “Oemar Bakri” di album Sarjana Muda yang meledak di pasaran awal tahun 1980-an.
Lagu ini menceritakan kehidupan sosok guru yang harus menanggung beban besar, tetapi gajinya tidak seberapa.
“Jadi guru berbakti memang makan hati.”
Sejak saat itu, Iwan Fals memiliki jutaan penggemar bahkan cenderung fanatik. Kenakalan Iwan Fals dalam membuat lirik menyuarakan protesnya membuat ia pernah tidak boleh tampil maupun konser di masa orde baru pada 1989 hingga 1993. Selain itu, Iwan juga mendapat pencekalan tampil di TVRI. Lirik lagunya mengandung banyak kritikan yang dapat mengganggu stabilitas politik saat itu, contohnya adalah “Surat Buat Wakil Rakyat” (1987). Lagu ini berisi tentang wakil rakyat yang suka tidur saat sidang.
Transformasi Iwan Fals menjadi lebih matang dan tidak meledak-ledak berawal tahun 1990-an saat ia aktif di padepokan penyair WS Rendra di Citayam. DI padepokan ini ia bergaul dengan banyak seniman seperti Sawung Jabo, Inisisri, Naniel, Yockie Suryoprayogo dan pengusaha kaya Setiawan Djodi. Mereka kemudian membentuk band bernama Swami dan Kantata Takwa.
Hiatus
Transformasi Iwan Fals berikutnya saat anaknya Galang Rambu Anarki meninggal pada April 1997. Iwan hiatus dari dunia musik dan lebih memilih untuk menyibukkan diri seperti melukis atau berlatih bela diri.
Iwan Fals kembali ke dunia musik Indonesia dengan merilis album “Suara Hati” (2002). Dalam album tersebut terdapat lagu “Hadapi Saja” yang mengisahkan tentang perasaan Iwan saat kehilangan putra pertamanya. Setelah itu ia kembali produktif merilis beberapa album seperti “Manusia Setengah Dewa” (2004), “Iwan Fals in Love” (2005), dan “Untukmu Terkasih” (2009).
Iwan kembali menghentak dunia musik Indonesia di tahun 2013. Ia merilis sebuah album berjudul “Raya”. Pemilihan judul album ini diambil dari nama anak bungsunya, Raya Rambu Rabbani. Album ini berisi 18 judul lagu yang sebagian besar merupakan lagu terdahulu yang belum sempat dirilis.
Reporter : Firda Padila