MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia resmi meluncurkan kapal selam bernama Alugoro-405 sebagai alutsista terbaru.
Komitmen pemerintah untuk membeli bahkan memproduksi alutsista sendiri terlihat dengan adanya kapal buatan PT PAL Indonesia (Persero) ini. Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN yang memproduksi kapal selam.
Untuk mengenal lebih jauh, berikut 5 fakta seputar Alugoro-405 yang harus Anda ketahui.
1. Kapal Selam Pertama di ASEAN
Kapal ini dibangun oleh PT PAL Indonesia yang merupakan karya anak bangsa. Kapal ini juga menjadi yang pertama dibuat di ASEAN.
2. Memakai APBN Sebesar Rp 1,5 Triliun
Pembangunan kapal selam yang dimulai pada 6 April 2015 ini memakan dana yang tak sedikit. Kapal selam ini mendapat dukungan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun yang dialokasikan pada APBN tahun 2015.
3. Produksi hingga Teknisi Asli Indonesia
Proses produksi kapal ini mencapai waktu empat tahun. Seluruh proses produksi dilakukan di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur. Alugoro dibuat oleh 206 teknisi dari Indonesia yang bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan. Kedua negara sebelumnya sudah bekerja sama membuat tiga kapal selam. Namun, baru Alugoro menjadi kapal selam pertama yang dirakit di Indonesia.
4. Kecanggihan Alugoro-405
Ini merupakan kapal selam ketiga yang dimiliki Indonesia. Berbeda dari dua sebelumnya, kapal selam ini memiliki teknologi terbaru yakni mampu mengatasi peperangan di bawah permukaan laut. Kapal ini memiliki spesifikasi jenis Diesel Electric Submarine U209/1400, dengan panjang keseluruhan 61,3 meter yang bisa menempuh kecepatan 21 knot ketika berada di bawah air. Alugoro disebut sebagai kapal selam yang paling optimal karena salah satunya cocok untuk menyisir perairan di Indonesia.
5. Nama Alugoro dari Kisah Pewayangan
Nama Alugoro diambil dari kisah pewayangan. Alugoro adalah senjata berbentuk gada dengan ujung yang runcing milik tokoh Prabu Baladewa, si tokoh wayang yang dikenal adil, tegas dan jujur. Nama Alugoro disematkan dengan harapan agar kapal selam ini mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai senjata yang memiliki daya hancur besar dan dahsyat. (Maropindra Bagas/R)