MATA INDONESIA, JAKARTA-Negara adikuasa seperti Amerika Serikat sepertinya tidak mungkin akan kalah ketika berperang. Selain memiliki banyak prajurit, Amerika juga memiliki peralatan tempur yang benar-benar sangat canggih.
Namun, hal itu benar terjadi, dimana Amerika Serikat harus mengakui kekalahan ketika bertempur perang melawan Vietnam. Amerika selama 5 tahun pasukan dari Kubu Selatan yang terus menerus menelan kekalahan dan kehilangan banyak prajurit akhirnya menyerah. Dan pada 27-Februari-1973 dengan menyerahnya Amerika, maka di sepakatilah perjanjian damai.
Namun, hal itu, menjadi titik awal dimana Amerika Serikat tidak menerima kekalahan terhadap Vietnam. Untuk menutupi ‘aib’ tersebut, didengungkanlah propaganda-propanda yang ditujukan untuk menutupi kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Baik lewat tokoh fiktif seperti Rambo hingga film-film produksi Hollywood.
Saat itu Amerika Serikat tak ingin pulang dengan kekalahan di depan warganya. Nah, mereka pun membuat tokoh fiktif bernama Rambo, yang dicitrakan sebagai pahlawan kemenangan AS atas Vietnam.
Selain untuk hiburan, film tersebut sukses membuahkan imajinasi dan opini pada dunia bahwa militer AS adalah pemenang perang di Vietnam.
Film Rambo yang paling menonjol berjudul first blodd part II. Di film tersebut diceritakan bahwa seorang tentara Amerika Serikat yang berhasil mengambil tawanan perang pasukan komunis Vietnam.
Tidak hanya itu di film ini diceritakan pula bagaimana Rambo yang mewakili sosok Amerika Serikat ini berhasil membunuh banyak tentara komunis Vietnam.
Padahal pada kenyatannya tentara Amerika Serikat yang diterjunkan di Vietnam sejak tahun 1957 dengan tujuan mengalahkan tentara komunis Vietnam ini banyak mengalami kekalahan.
Demi menghindari kerugian semakin banyak maka diputuskan tentara Amerika Serikat hengkang dari bumi Vietnam pada tahun 1975, maka dengan dibuatnya film ini menunjukkan muatan politik bahwa Amerika Serikat yang diwakili Rambo berhasil mengalahkan tentara komunis Vietnam.
Selain itu film The Sum Of All Fears (2002), We Were Soldiers (2002) yang lagi-lagi mengglorifikasi perjuangan tentara AS saat mengalahkan Viet Cong.
