UNESCO Sebut Tiga Kota Ini Akan Dilanda Tsunami Besar Dalam Waktu Dekat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan sebuah organisasi internasional yang bergerak di bidang pendidikan, sains dan kebudayaan.

Baru-baru ini, UNESCO memberi peringatan bahwa tiga kota yang dekat dengan Laut Mediterania akan dilanda tsunami besar dalam waktu dekat ini.

Ketiga kota tersebut antara lain Marseille, Alexandria, dan Istanbul. Kemungkinan hampir 100 persen gelombang tsunami mencapai lebih dari satu meter dalam 30 tahun ke depan.

Resiko terjadinya tsunami di pesisir Mediterania diperkirakan akan meningkat seiring dengan naiknya permukaan laut. Untuk masyarakat di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia sering menyadari bahaya itu namun wilayah pesisir lainnya seperti mediterania sering kali di remehkan.

Tahun depan, UNESCO berama lima komunitas beresiko i Mediterania akan bergabung dengan 40 kota ‘siap tsunami’ di 21 negara di dunia. Selain Marseille, Alexandria, dan Istanbul, mereka termasuk Cannes dan Chipiona, sebuah kota di pantai Atlantik Spanyol dekat Cádiz.

“Tsunami 2004 dan 2011 adalah peringatan. Kami telah menempuh perjalanan panjang sejak 2004. Kami lebih aman hari ini. Tetapi ada kesenjangan dalam kesiapsiagaan dan kami perlu meningkatkan; kita perlu memastikan bahwa peringatan dipahami oleh pengunjung dan komunitas,” kata Bernardo Aliaga, pakar tsunami utama di UNESCO seperti dilansir Unilad.

Sebelumnya diketahui tsunami yang melanda Samudra Hindia pada tahun 2004 merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah, Tsunami itu menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara.

Sedangkan gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011 ini mencapai ketinggian hampir 40 meter (130 kaki) hingga menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Program yang tengah disusun pihak berwenang di kota-kota yang pernah mengalami tsunami agar bisa ready untuk kesiapsiagaan yang meliputi rambu, prosedur evakuasi serta rencana memperingatkan para wisatawan.

Program ini akan diluncurkan pada konferensi kelautan PBB di Lisbon pada Minggu 28 Agustus 2022 guna memastikan seluruh komunitas mengetahui reiko dan apa yang harus dilakukan jika terjadi tsunami pada 2023 mendatang.

“Bagian hulu dalam kondisi baik,” ujarnya. “Pekerjaan telah dilakukan untuk membangun 12 pusat peringatan tsunami yang mencakup sebagian besar lautan, termasuk Mediterania.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini