Mata Indonesia – Proses penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah memasuki babak baru. Saat ini proses akan dilakukan pengeboman (blasting) guna membongkar Bangkalan batu andesit.
Pada Sabtu (16/3/2024) siang, uji coba blasting atau meledakkan lahan berbatu dilakukan untuk mengetahui dampaknya bagi permukiman di sekitar quarry. Uji coba ini pun menjadi tontonan warga sekitar.
Salah satu warga Zaroh Khotib (42) mengatakan, sebagian besar warga yang dekat dengan lokasi penambangan batuan andesit sempat khawatir dengan blasting. Pasalnya, jarak lokasi blasting dan pemukiman warga cukup dekat.
“Ya sempat khawatir, Takut bagaimana dampaknya gitu. Jaraknya kan sekitar 300 meter. Paling dekat sini. Sejauh ini belum ada dampak. Kalau ada kerusakan setelah ini dilaporkan nanti dicek kerusakannya katanya pihak proyek,” kata Zaroh saat ditemui usai ujicoba peledakan pada Sabtu (16/3/2024).
Zaroh menyebut, ia dan warga sekitar yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi tambang penasaran dengan proses blasting. Untuk itu sejumlah warga berkumpul untuk menyaksikan proses blasting di rumah miliknya yang berada di Dusun Bedug, Desa Kaliwader.
Dilaporkan, proses peledakan bukit ditengah hutan Wadas tersebut dilakukan pada pukul 12.15 WIB sampai Pukul 13.00 WIB. Peledakan diawali dengan alarm sebanyak 3 kali dan peringatan kepada warga sekitar.
Dalam uji coba blasting ini, dua puluh peledak ditanam pada dua puluh lubang. Dua puluh peledak ini diledakkan secara bersamaan atau dalam sekali ledak.
Adapun kedalaman lubang untuk menanam peledak yakni tiga meter dari permukaan tanah. Nantinya saat proses penambangan, peledak bakal ditanam pada kedalaman maksimal sembilan meter.
Jauhari Project Manager PT Maleo Rachma Indo Abadi selaku Pelaksana Blasting Quarry Wadas mengatakan, ujicoba ini adalah yang perdana. Ujicoba berikutnya akan dilakukan pada Senin (18/3/2024).
“Kami sudah lakukan pengamanan, pengukuran getaran, pengujian radius, metode aman dan lain sebagainya, karena terkait hal-hal sebelumnya, ada isu-isu yang agak menyimpang,” kata Jauhari.
Jauhari menambahkan, ujicoba kali ini juga untuk membuktikan metode ledakan semuanya aman. Bahkan getaran yang sampai pemukiman masyarakat jauh dibawah standar yang ditetapkan.
“Getarannya tadi untuk di Kaliwader ini 0,29. Jauh sekali di bawah standar nasional yang sudah ditetapkan,” kata Jauhari.
“Ini trial semuanya. Rencana 3 kali ujicoba, temukan metode cocok, teruskan produksi. 2 kali ujicoba rencana dilakukan Senin besok, Selanjutnya evaluasi,” tambah Jauhari.