Mata Indonesia, Yogyakarta – Ditutupnya TPST Piyungan, berimbas terhadap sampah yang ada di kabupaten dan kota wilayah DIY. Terlihat sejumlah sampah menumpuk di titik-titik sudut lokasi termasuk di Kota Jogja.
Menanggapi adanya tumpukan sampah yang nyaris didiamkan berhari-hari, Dinkes Kota Jogja buka suara. Pihaknya mengingatkan masyarakat akan risiko kesehatan akibat sampah yang dibiarkan menumpuk.
“Meskipun belum terlihat gejala penyakit yang dialami warga, ini juga penting untuk bisa mengelola sampah dengan baik agar tak mengganggu kesehatan,” kata Kepala Dinkes Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani Kamis 3 Agustus 2023.
Emma menjelaskan potensi penyakit akibat tumpukan sampah di antaranya, diare hingga Leptospirosis.
Maka dari itu pihaknya mendorong masyarakat untuk tak menumpuk sampah namun dapat dikelola hingga segera dibuang ke TPS yang sudah dibuka secara terbatas di Kota Jogja.
Tak hanya itu, upaya pemerintah yang menggalakkan dilakukannya metode biopori bisa diaplikasikan di lingkungan RT/RW setempat.
“Gerakan membuat biopori telah didorong, karena ini efektif dalam mencegah risiko penyakit akibat tumpukan sampah,” ujarnya.
Sementara itu, Endang Sri Rahayu, Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Jogja, mengingatkan kembali potensi penyakit yang meningkat dari tumpukan sampah yang tak terkendali adalah diare hingga leptospirosis.
“Leptospirosis dapat menyebar lebih luas karena tumpukan sampah menjadi tempat berkembang biak tikus yang menyebarkan virus,” katanya.
Endang juga menyebutkan bahwa potensi risiko diare meningkat karena lalat berkembang biak di tumpukan sampah, dan air dari sampah tersebut dapat mencemari air tanah, yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan diare.
Dengan demikian, mengelola sampah dan mengurangi residu rumah tangga dalam beraktifitas sehari-hari dapat dikurangi. Tujuannya untuk menghindari penyakit yang muncul.