MATA INDONESIA, MEKKAH – Matahari akan melintas di atas Kabah pada 15 dan 16 Zulhijah yang bertepatan pada 15 dan 16 Juli 2022. Ini saatnya menentukan arah kiblat.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama Adib menjelaskan peristiwa ini dikenal dengan istilah Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat.
”Peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Matahari melintas tepat di atas Kabah. Sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja akan mengarah lurus ke Kabah,” kata Adib, Sabtu 9 juli 2022.
Berdasarkan tinjauan astronomi/ilmu falak terdapat beberapa teknik untuk memverifikasi arah kiblat. Di antaranya mengunakan kompas theodolite. ”Bagi umat Islam yang bertempat tinggal di Wilayah Waktu Indonesia Timur tidak mendapatkan peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat. Karena matahari sudah terbenam sehingga tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda,” ujar Adib.
Kementerian Agama mengimbau umat Islam yang mempunyai pedoman arah kiblat dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.
“Dalam pedoman arah kibla tadalah, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus. Atau mengunakan Lot/Bandul, permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG,RRI dan Telkom,” kata Adib.