Tahun Ini Vaksin Kanker Serviks Wajib dan Gratis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan akan menambah vaksin kanker serviks sebagai salah satu vaksin wajib di Indonesia. Langkah ini diambil untuk mencegah tingginya kasus kematian akibat kanker serviks untuk wanita.

“Kita akan naikkan vaksin wajibnya dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin (human papillomavirus) HPV, PVC sama rotavirus, terutama karena kematian kanker itu paling banyak wanita Indonesia karena kanker serviks sama payudara, serviks ada vaksinnya,” kata Budi Gunadi dalam pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika dan Eropa yang diunggah di Youtube.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV dan mengenai organ reproduksi wanita. Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang bisa dicegah melalui vaksinasi.

Dikutip dari laman WebMD, kanker serviks atau kanker leher rahim berisiko menyerang setiap wanita tanpa memandang usia dan gaya hidup. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.

Biasanya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal dan gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Umumnya penyakit ini menyerang wanita usia reproduktif 30-50 tahun.

Program wajib vaksin serviks ini diproyeksikan berjalan sejak 2021. Program ini baru berjalan di dua provinsi dan lima kabupaten/kota. Rencananya baru tahun 2023 dan 2024 program vaksinasi serviks ini akan berlaku dan diwajibkan di seluruh Indonesia. Pelaksanaannya akan dimulai tahun ini dengan target sasaran siswi kelas 5 dan 6 SD.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini