Mata Indonesia, Sleman – DPD PAN Sleman mengalami kehilangan kursi kepemimpinan DPRD untuk periode 2024-2029, hal tersebut tergambar dari hasil rekapitulasi suara di tingkat kabupaten. Partai nomor 12 tersebut menempati peringkat kelima dalam perhitungan suara tersebut.
Menurut data dari KPU Sleman, Jumat 1 Maret 2024, PDI Perjuangan adalah partai peraih suara terbanyak dengan 196.441 dukungan, diikuti oleh PKB dengan 90.793 suara.
PKS menduduki peringkat ketiga dengan 90.014 suara, di bawahnya yaitu Gerindra dengan 76.082 suara.
PAN menempati posisi kelima dengan 72.938 suara, sementara Golkar berada di urutan keenam dengan 58.140 suara.
Perolehan suara tersebut tentu menjadi ancaman untuk DPD PAN Sleman yang bakal kehilangan kursi pimpinan DPRD. Hal itu menyusul hanya empat partai dengan suara terbanyak yang prioritas mendapatkan posisi kepemimpinan.
Menanggapi suara PAN yang turun drastis, politikus PAN yang juga Wakil Ketua DPRD Sleman 2019-2024, Arif Kurniawan mengakui penurunan signifikan suara bagi PAN di Sleman.
“Meskipun PAN bersama PKS, Gerindra, dan Golkar memiliki jumlah wakil yang sama di DPRD Sleman. Tapi yan nanti hanya empat partai teratas yang mendapatkan kursi pimpinan berdasarkan suara terbanyak,” ungkapnya.
Raden Agus Choliq, Ketua DPC PKB Sleman, menyatakan kebanggaannya atas peningkatan suara yang signifikan bagi PKB, yang berimbas pada peningkatan jumlah kursi DPRD Sleman menjadi tujuh, dari enam kursi pada Pemilu sebelumnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi, menyebut bahwa rekapitulasi perhitungan suara tingkat kabupaten telah selesai.
Meskipun begitu belum ada pemetaan terhadap caleg terpilih. Proses tersebut akan dilakukan setelah perhitungan suara tingkat nasional selesai dan tahapan sengketa hasil pemilihan selesai, paling lambat pada 20 Maret mendatang.