MATA INDONESIA, JAKARTA-Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Staquf menjadi salah satu kandidat kuat sebagai calon Ketua Umum PBNU. Pasalnya, dukungan pengurus cabang terhadap dirinya mencapai 80 persen.
Cabang-cabang itu meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan beberapa lagi.
“Tinggal menjawab pertanyaan dari cabang-cabang lain yang mungkin masih ada,” katanya.
Menurut Yahya Staquf, PBNU memiliki 521 pengurus cabang, 36 pengurus cabang istimewa di luar negeri dan 34 pengurus wilayah. Ia menawarkan konsep berupa memberdayakan cabang-cabang sebagai pelaksana program kerja. Termasuk di antaranya kampus-kampus di bawah naungan NU.
Nantinya, kata Yahya, pengurus pusat tidak lagi sebagai pemegang tunggal agenda kerja seperti sekarang. “PBNU hanya merumuskan agenda nasional yang pengerjaannya didistribusikan ke cabang-cabang,” katanya.
Menurut Yahya, 521 pengurus cabang tersebut tak ubahnya outlet di seluruh Indonesia yang akan dikuatkan menjadi pusat-pusat pelayanan. Tugas PBNU dan PWNU membantu mendekatkan cabang-cabang itu ke akses sumber daya.
Yahya berujar telah bersafari ke cabang-cabang untuk mensosialisasikan program kerja itu. Bahkan keliling ke cabang, kata dia, sudah dilakukan rutin sejak sebelum memutuskan maju sebagai calon Ketua Umum PBNU.
Ketua PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar mengatakan pengurus cabang se-Jawa Timur telah bulat mendukung Miftahul Achyar sebagai Rais Aam dan Yahya Staquf sebagai ketua umum tanfidziyah pada Muktamar Desember mendatang. Keputusan itu dihasilkan dari musyawarah cabang di kantor PWNU pada Selasa lalu.