MATA INDONESIA, JAKARTA-Peran bank sampah dan menggerakkan warga untuk mengelola sampah, menjadi jawaban pemerintah Jawa Barat untuk menangani 24 ribu ton lebih sampah setiap hari.
“Kami juga mengharap kepedulian masyarakat untuk membantu menyelesaikan urusan sampah ini. Kita yang produksi sampah kita juga yang menyelesaikan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas pada acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2022 di Kota Bandung.
Ia mengatakan bahwa sudah ada 1.616 bank sampah di wilayah Jawa Barat. Bank-bank sampah selain memilah dan mengolah sampah juga menggerakkan warga untuk menangani sampah rumah tangga.
Pemerintah daerah kata dia juga berkolaborasi dengan penyedia platform digital seperti Octopus, MySmash, Greeny, dan Pointtrash untuk mengatasi masalah sampah.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengemukakan perlunya pengelolaan sampah secara terpadu dari hulu hingga ke hilir.
“Agar dapat memberikan manfaat ekonomi, sumber daya, dan lingkungan yang lebih sehat,” kata Ridwan.
Ia mengatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan pandemi covid-19 membuat timbulan sampah di wilayah Jawa Barat makin bertambah.
“Tahun 2020 jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 49,9 juta jiwa dengan timbulan sampah yang mencapai 24.790 juta ton per hari,” katanya.
Menurut dia, komposisi sampah warga antara lain terdiri atas sisa makanan, plastik, kertas karton, serta kemasan dan pembungkus barang.
“Dari total timbulan sampah plastik, yang telah didaur ulang diperkirakan baru 10 hingga 15 persen saja. Sisanya, sebanyak 60 hingga 70 persen ditimbun di TPA dan 15 hingga 30 persen belum terkelola dan terbuang ke lingkungan,” katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya mengoptimalkan peran bank sampah untuk menangani sampah yang belum terkelola dan selama ini terbuang ke lingkungan.