Seperti di Eropa, Warga Puncak Papua Dilanda Hujan Es

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Fenomena langka kembali terjadi setelah terjadi kemarau panjang di Indonesia. Warga Kabupaten Puncak Papua kini merasakan kembali hujan es. Suhu udara di kabupaten Puncak-pun kini layaknya di Eropa, yaitu 2 derajat celcius.

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, hujan es bagi orang pengunungan Papua merupakan berkah yang harus disyukuri.

“Setelah mengalami musim kemarau kepanjangan, hujan es turun kembali di kabupaten kami. Ini merupakan pertanda baik, berkah dari alam memberikan tanda kebaikan,” kata Willem Wandik kepada wartawan, Jumat 22 November 2019.

Dia mengaku mendapat banyak laporan dari warga yang sangat antusias untuk mengabadikan fenomena hujan es ini.

“Fenomena ini momentum yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat kabupaten Puncak yang berada di belakang pegunungan Carstensz. Sekarang suhunya sudah pasti terasa seperti di Eropa, sangat dingin,” katanya.

Diketahui, Kabupaten Puncak terletak di kawasan tertinggi di Indonesia. Kabupaten ini terletak di antara ketinggian 1.500 hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. Satu-satunya alat transportasi adalah melalui jalur udara. Kota Ilaga merupakan salah satu pintu masuk menuju Puncak Carstensz, Gunung tertinggi di Indonesia.

Sebelumnya, peralihan musim atau masa pancaroba diprediksi akan mulai terjadi pada Oktober hingga November 2019. Hal itu disampaikan oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi saat peralihan musim.

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini