Saat Lebaran KRL Tetap Beroperasi, Ini Jadwalnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) akan tetap beroperasi di Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Hal itu disampaikan oleh VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, Jumat 22 Mei 2020.

Namun, KRL hanya untuk melayani masyarakat yang berkegiatan di sektor yang dikecualikan selama penerapan PSBB di wilayah Jabodetabek.

Selama pembatasan kata dia, waktu operasional pada Minggu-Senin, PT KCI melayani perjalanan KRL dengan jam operasional pukul 05.00-08.00 WIB pada pagi hari kemudian dilanjutkan pukul 16.00-18.00 WIB pada sore hari di seluruh lintas perjalanan.

“Pada waktu-waktu di luar jam operasional tersebut, stasiun akan ditutup,” kata Anne melalui siaran pers.

Dia mengatakan, dalam melayani selama hari lebaran, PT KCI tetap memperhatikan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Antara lain mewajibkan pengguna dan petugas memakai masker saat berada di stasiun maupun di dalam KRL, melakukan pemeriksaan suhu tubuh saat akan naik KRL, pengaturan physical distancing antar pengguna, serta membatasi maksimal 60 orang per kereta.

Kemudian pada 26 Mei 2020 KRL PT KCI akan kembali beroperasi sesuai jadwal selama masa PSBB dengan waktu operasional pukul 05.00 sampai 18.00 WIB. Namun, tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah.

Lebih, jauh Anne mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya pengguna KRL untuk kooperatif mendukung program pemerintah dengan tidak melaksanakan perjalanan mudik lebaran 2020.

Upaya bersama ini merupakan bentuk sikap melindungi keluarga di kampung halaman serta mencegah penularan virus Covid-19 yang kian meluas di Air.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Terciduk Nuthuk Harga ke Wisatawan, Pemkab Kulon Progo Tak Segan Ambil Tindakan Tegas ke Pelaku Usaha

Mata Indonesia, Kulon Progo - Pada libur Tahun Baru 2025, sejumlah pelaku usaha termasuk warga yang membuka jasa parkir di kawasan wisata di Kulon Progo diingatkan tak sembarangan mematok harga. Fenomena 'nuthuk' yang kerap menjadi persoalan di momen libur panjang ini seakan tak kunjung tuntas antara pengusaha dan wisatawan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini