MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyelesaian konflik di Myanmar tidak boleh ditunda dan harus dilakukan bersama-sama.
Hal itu agar masyarakat di sana bisa menikmati perdamaian, kesejahteraan dan demokrasi.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi menghadapi satu-satunya negara ASEAN yang sedang menghadapi ketegangan dan konflik rakyat dengan pemerintahnya.
“Kita tidak boleh lelah untuk terus membantu rakyat Myanmar. Bersama-sama kita pasti bisa membantu mereka. Mereka berhak untuk menikmati perdamaian, kesejahteraan dan demokrasi,” ujar Presiden Jokowi melalui pernyataan tertulisnya yang dikutip, Kamis 24 Februari 2022.
Dia meminta kita semua harus membantu memberi solusi yang adil untuk rakyat Myanmar dan itu tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Sebelumnya, pelapor khusus PBB untuk Myanmar, Thomas Andrews, mengatakan junta militer masih menerima jet tempur dan kendaraan lapis baja antara lain dari Cina dan Rusia.
Thomas Andrews, mantan anggota kongres Amerika Serikat yang bertugas di pos independen, mengatakan pada hari Selasa 22 Februari 2022.
Dia juga menyebutkan Serbia sebagai salah satu vendor senjata yang diekspor ke Myanmar
Dia juga mendesak agar akses militer ke minyak, gas, dan cadangan devisa dipotong, serta menyerukan untuk mencegah negara bagian dan sektor swasta membeli sumber daya, seperti kayu dan produk tanah jarang ketika dana disalurkan ke junta.