MINEWS, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta penegak hukum mengusut tuntas insiden tewasnya dua mahasiswa Kendari, Sulawesi Tenggara. Keduanya tewas saat melakukan demonstrasi penolakan revisi sejumlah undang-undang.
Hasto pun menyayangkan insiden berdarah itu bisa terjadi. Sebab, kata dia, seharusnya demonstrasi jangan sampai menelan korban jiwa.
Ketika bangsa Indonesia telah memilih jalan demokrasi, sebenarnya telah tersedia mekanisme untuk menyelesaikan berbagai persoalan dengan cara musyawarah. Ia pun mengingatkan bahwa kepolisian memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat, bersinergi dengan tokoh-tokoh masyarakat.
“Atas kejadian tersebut, kami mengucapkan belasungkawa yang sangat mendalam. Sekaligus meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan diselesaikan dengan prosedur hukum.,” katanya di Kantor DPP PDIP Jakarta, Sabtu 28 September 2019.
Ia pun menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan perhatian besar menyikapi meninggalnya mahasiswa di Sultra tersebut. Diakui Hasto, aksi demonstrasi belakangan ini sudah mengarah kepada tindakan anarkis yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.
“Ke depan hendaknya dilaksanakan dengan bijak,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, korban meninggal dunia dalam aksi demonstrasi mahasiswa di Kendari bertambah menjadi dua orang. Korban tersebut bernama Muh Yusuf Kardawi (19) yang sempat kritis dan menjalani perawatan intensif pascaoperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra.
Ia meninggal dunia Jumat 27 September 2019 sekitar pukul 04:00 Wita. Almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Sedangkan, korban meninggal dunia sebelumnya, Kamis 26 September 2019, adalah Randi (21) juga berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.