Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran di SBMPTN 2023

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menghapus tes mata pelajaran di jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023.

Sebelumnya, pada SBMPTN tes yang diuji adalah TPS (Tes Penalaran Skolastik) dan TKA (Tes Kemampuan Akademis). TPS untuk mengukur kemampuan penalaran dan pemahaman peserta didik, sementara TKA untuk menguji kemampuan mata pelajaran sesuai jurusan peserta didik.

“Siswa atau calon mahasiswa, tidak akan lagi tes mata pelajaran saat seleksi SBMPTN. Semoga informasi ini bisa menjadi kabar gembira bagi calon mahasiswa yang ingin mengambil seleksi jalur tes SBMPTN di tahun mendatang,” ujar Nadiem, Rabu 7 September 2022.

Saat menjalani tes skolastik, ada empat hal yang menjadi tolok ukur, yakni kemampuan bernalar peserta, kemampuan potensi kognitif atau logika, penalaran Matematika, literasi dalam Bahasa Indonesia, dan literasi dalam Bahasa Inggris.

Tes skolastik tersebut tidak berhubungan dengan penghafalan materi. Namun, hanya berhubungan dengan kemampuan penalaran dan problem solving.

“Benar-benar literasi mendalam, bukan yang mengetes bahasa secara cetek. Tetapi logika dan pengertian seluruh bacaan,” katanya.

Perubahan SBMPTN 2023 ini diharapkan agar peserta didik tidak lagu bergantung ke bimbingan belajar yang dapat memberatkan orang tua. Selain itu, uji TPS yang dilakukan di SBMPTN 2023 juga tidak mengharuskan untuk menghafal konten.

“Tidak perlu juga khawatir untuk menghafal begitu banyak konten untuk bisa mengikuti tes seleksi,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini