Musim Kemarau Basah ‘Mengecoh’, Warga Utara Kulon Progo Mulai Krisis Air

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Sejumlah wilayah di sisi utara Kabupaten Kulon Progo mulai mengalami kekeringan meskipun saat ini masih tergolong musim kemarau basah.

Menyikapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo telah melakukan droping air bersih ke delapan titik yang terdampak.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa, mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2025 pihaknya telah menyalurkan 10 tangki air bersih di delapan lokasi kekeringan. Air tersebut berasal dari tangki milik BPBD yang berjumlah total 24 unit.

“Dari total 24 tangki yang dimiliki BPBD, hingga saat ini sudah digunakan sebanyak 10 tangki,” ujar Budi.

Selain dari BPBD, cadangan air bersih juga tersedia dari berbagai pihak. BPBD Kulon Progo masih memiliki bantuan 50 tangki air dari Baznas dan 30 tangki dari Dinas Sosial DIY, sehingga total ada 80 tangki tambahan yang belum digunakan.

Menurut Budi, permintaan droping air bersih sejauh ini baru datang dari delapan titik yang tersebar di tiga kapanewon, yaitu Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang.

Bantuan air tidak hanya disalurkan ke warga, tetapi juga ke fasilitas pendidikan dan tempat ibadah.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa sebenarnya BPBD tidak memperkirakan adanya kekeringan tahun ini.

Musim kemarau 2025 diprediksi akan bersifat basah karena masih sering turun hujan pada Agustus lalu.

Namun, sejak September hingga Oktober, intensitas hujan mulai menurun, menyebabkan munculnya beberapa titik kekeringan baru.

Ia menambahkan, tidak semua lokasi yang menerima droping air mengalami kekeringan alami.

Misalnya, di Mapolsek Nanggulan, kekeringan terjadi akibat pemeliharaan saluran irigasi. Sedangkan di Puskesmas Samigaluh, bantuan air diberikan dalam kondisi darurat untuk kebutuhan pelayanan masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

KUHAP Baru Perkuat Peran Advokat dan Modernisasi Sistem Peradilan Pidana Nasional

MataIndonesia, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Pidana dan Kriminologi, Fachrizal Afandi, menilai hadirnya Kitab Undang-Undang Hukum Acara...
- Advertisement -

Baca berita yang ini