Mata indonesia, Yogyakarta – Asosiasi Planters Muda Indonesia atau yang kerap disingkat dengan APMI merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, inovasi dan pengembangan serta sosial dalam sektor perkebunan.
Tepat tanggal 17 Januari 2024, APMI berusia 1 tahun yang ditandai dengan terselenggaranya kegiatan Diesnatalis 1 Tahun serta Konsolidasi Akbar Planters Muda Indonesia yang mengusung tema “Membangun Spirit Kebersamaan dalam Mengawal Sektor Perkebunan Menuju Indonesia Emas 2045” secara online melalui zoom cloud meeting.
Ketua Umum Asosiasi Planters Muda Indonesia, Muhammad Nur Fadillah pun memberikan komitmennya dalam mengawal sektor perkebunan di Indonesia melalui sambutannya.
“Asosiasi ini terbentuk karena adanya kegelisahan bersama memandang minimnya sikap kita sebagai anak muda yang katanya Planters Muda untuk mengawal sektor perkebunan dari banyaknya kampanye hitam yang menyerang. Maka saya mengajak siapapun yang mengakui dirinya adalah Planters Muda Indonesia untuk bersama mengawal sektor perkebunan Indonesia ini”, ungkapnya (17/1/2024).
Sambutan ini menjadi awalan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak muda agar dapat mengawal segala potensi sumber daya alam Indonesia untuk dapat dikelola sendiri tanpa ada campur tangan intervensi bangsa lain untuk menjatuhkannya.
Pasalnya belakangan ini banyaknya kampanye hitam yang menyudutkan sektor perkebunan Indonesia terutama dalam komoditas kelapa sawit. Mulai dari permasalahan deforestasi hutan, perubahan iklim, penghasil kolesterol, hingga gagalnya kelapa sawit dalam menyumbangkan pendapatan perekonomian negara.
Fadil juga mengajak seluruh anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan perkebunan Indonesia untuk sama-sama mengawal dan menjadi kelompok militansi nasionalis.
“Melihat banyaknya kampanye hitam yang menyudutkan kekayaan sumber daya alam kita. Maka saya mengajak seluruh anak muda yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan perkebunan di Indonesia untuk menjadi kelompok militansi nasionalis dalam mengawal dan berperan aktif mengadvokasi masyarakat”, ungkapnya kembali.
Kelompok militansi nasionalis yang dimaksud merupakan bentuk pengawalan perkebunan berdasarkan kecintaan tanah air terhadap potensi sumber daya alam Indonesia yang selalu di ganggu oleh pihak lain. Sehingga dengan terciptanya kelompok ini, bukan hanya Pemerintah saja yang akan mengawal, tetap masyarakat luas turut ikut serta dalam mengawalnya.