Kemenkes: 68.000 Orang Terjangkit Nyamuk Demam Berdarah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tercatat ada 68.000 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Ribuan kasus ini tersebar di 460 kabupaten dan kota. Hal itu disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

“Tentu kita melihat kembali, provinsi-provinsi yang ada (kasus DBD) itu provinsi-provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi,” katanya dalam Talk Show Ancaman Demam Berdarah di Masa Pandemi yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Senin 22 Juni 2020.

Nadia memaparkan 10 provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi yakni Jawa Barat dengan 10.594 kasus, Bali 8.930 kasus, Nusa Tenggara Timur 5.432 kasus, Jawa Timur 5.104 kasus dan Lampung 4.983 kasus.

Kemudian Nusa Tenggara Barat 3.796 kasus, DKI Jakarta 3.628 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, DI Yogyakarta 2.720 dan Riau 2.143.

“Kita melihat bahwa sampai saat ini kami menemukan kasus antara 100 sampai 500 kasus per hari,” katanya.

Kasus DBD ini tak kalah mematikan dari Covid-19. Nadia menyebut, hingga kini ditemukan 346 kasus kematian akibat virus Dengue.

Sebaran kasus kematian DBD tertinggi ada di Jawa Barat, Bali, NTT dan Jawa Timur. “Angka kematian kita saat ini sudah mencapai pada 346 kasus kematian. Gambaran (sebaran kasus kematian) sama, kurang lebih provinsi-provinsi yang tadi Jabar, Jatim yang memiliki kasus tinggi,” katanya.

Menurut Nadia, temuan penambahan kasus DBD di Indonesia masih fluktuatif. Dia berharap, DBD di tengah pandemi Covid-19 segera teratasi, sehingga tidak memicu Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti yang terjadi pada 2016 lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini