Kemenag Hadirkan Program NUHUN Guna Perluas Akses Pendidikan Umat Hindu

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menghadirkan program Nusantara Hindu University Network (NUHUN) untuk memperluas akses umat Hindu terhadap Perguruan Tinggi. Program tersebut dirilis oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kemenag, Prof. I Nengah Duija di Bali, pada Selasa (30/1).

Program NUHUN berpusat di Universitas Hindu Indonesia (UNHI). NUHUN diharapkan dapat menjadi sarana perluasan akses pendidikan berkualitas di Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) dan mempermudah layanan pendidikan tinggi kepada umat Hindu di seluruh Indonesia.

“Hari ini kita semua menyaksikan sebuah harapan baru untuk Pendidikan Tinggi Keagamaan Hindu lewat NUHUN ini. NUHUN dihadirkan untuk memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan tinggi kepada umat Hindu di seluruh Indonesia. Selain itu juga untuk menyediakan layanan pendidikan tinggi yang lebih fleksibel, efektif dan efisien,” ujar Prof. Duija.

Prof. Duija meyakini, NUHUN mampu meningkatkan mutu dan relevansi Pendidikan Tinggi Berbasis Keagamaan Hindu melalui jejaring kerja sama. NUHUN juga memberikan kesempatan kepada pakar, praktisi profesional untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran melalui program kampus merdeka.

“Dari situ, mahasiswa tentu bisa lebih leluasa mengakselerasi transformasi pembelajaran dengan penggunaan lebih banyak teknologi digital serta meningkatkan inovasi pembelajaran dengan metode kombinasi luring dan daring,” ujarnya.

Sebagai informasi, NUHUN akan membuat jejaring antar 8 Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Swasta (PTKHS) di Indonesia. Selain itu, dibangun juga jejaring antara PTKHS dengan Perguruan Tinggi Non Keagamaan Hindu serta institusi lain di seluruh Indonesia. “Dengan begitu, nantinya diharapkan akan bisa meningkatkan akses kepada mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah dari perguruan tinggi lain,” ungkapnya.

Prof. Duija mengaku, ia sangat bahagia atas diluncurkannya NUHUN dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas dan kuantitas Pendidikan Hindu. Ia menyebut, program ini betul-betul menjadi utama karena sejalan dengan salah satu program prioritas dari Kementerian Agama, yaitu pemerataan akses pendidikan berkualitas.

“Hindu punya niat mengadopsi dan mengadaptasi teknologi yang bisa memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh anak bangsa di pelosok tanah air. Ini tentu kemajuan yang sangat besar bagi Hindu bagi teman teman di Perguruan Tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor UNHI Prof. I Made Damriyasa menuturkan, NUHUN akan menjalin kerja sama antar perguruan tinggi keagamaan Hindu juga dengan perguruan tinggi non Hindu serta institusi lain. 

“Ini adalah program dari Pak Dirjen Bimas Hindu, karena beliau menyadari bahwa jumlah atau ukuran dari Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu yang ada di Indonesia tidak terlalu banyak. Sehingga, dengan jumlah mahasiswa program studinya yang tidak begitu banyak, kalau dikelola terkait proses pembelajaran secara kolaboratif dan terintegrasi termasuk juga sistem pembangunan mutunya, maka akan mencapai proses pendidikan yang efektif dan efisien,” imbuh Prof. Damriyasa.

 “Salah satu yang kami perkenalkan dari UNHI yaitu smart classroom. Smart classroom ini adalah suatu fasilitas untuk proses pembelajaran yang dilaksanakan secara bauran. Jadi akan ada banyak hal yang bisa dilaksanakan dengan program NUHUN dan Smart Classroom,” sambungnya.

“Mudah-mudahan dengan di launchingnya NUHUN ini kemudian tindak lanjut sebagai program-program yang kita akan laksanakan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas dari perguruan tinggi keagamaan Hindu. Dan tentu nanti akan terukur dari perolehan akreditasi dari program studi-program studi yang ada di perguruan tinggi keagamaan Hindu di Indonesia,” tutup Prof. Damriyasa.

(Kementerian Agama)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini