Kekeringan masih jadi Ancaman di Bantul, BPBD Anggarkan Rp22 Juta untuk Pasokan Air Bersih

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – BMKG DIY memprediksi bahwa puncak kemarau di Bantul pada tahun 2023 diperkirakan terjadi pada bulan Agustus.

Bantul yang kerap terdampak hingga teradi kekeringan, bakal dikirimi pasokan air bersih.

Mengantisipasi wilayah yang rawan terdampak kekeringan, BPBD Bantul menganggarkan Rp22 juta untuk pengiriman air bersih ke wilayah warga terdampak.

“Pasokan air bersih telah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan bencana kekeringan akibat musim kemarau 2023 di Bantul,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, Selasa 30 Mei 2023.

Dana sebesar Rp22 juta telah dialokasikan, seperti tahun sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama kemarau.

Bagian barat Bantul diperkirakan akan mengalami dampak kemarau yakni kekeringan pada bulan Juli 2023. Durasi musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih lama, yaitu sekitar lima hingga enam bulan atau lebih dari tahun sebelumnya.

Durasi ini juga segaris dengan tingkat keparahan yang akan dialami oleh wilayah rawan kekeringan.

Agus juga mengatakan, daerah-daerah dengan risiko curah hujan rendah dan rawan kekeringan disarankan untuk mengambil langkah-langkah antisipatif, seperti mengembangkan pertanian dengan penggunaan air yang minim.

“Termasuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, serta memenej penggunaan air bersih selama kemarau,” ujar dia.

Berdasarkan pengamatan tahun-tahun sebelumnya, beberapa wilayah yang sering mengalami kekeringan pada musim kemarau adalah Kapanewon Pajangan, Dlingo, Pandak, Pundong, Piyungan, dan Imogiri. Namun, permintaan air bersih di wilayah Imogiri kini tidak ada karena telah dilakukan pengeboran sumur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini