Mata Indonesia, Yogyakarta – Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo, mencatat bahwa kebutuhan pangan cenderung meningkat selama masa kampanye. Hal ini dikarenakan aktivitas kampanye biasanya menarik banyak orang, yang memerlukan konsumsi makanan yang lebih besar.
Dalam konteks kampanye, para calon legislatif memiliki acara dan kesibukan masing-masing yang membutuhkan konsumsi tambahan di mana terdapat peningkatan permintaan pangan.
“Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi peningkatan ini dengan menjalin kerja sama dengan daerah lain yang memiliki stok pangan yang mencukupi,” ujar Singgih dikutip Jumat 12 Januari 2024.
Untuk memastikan keamanan stok pangan di Kota Jogja, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja sedang meningkatkan stok cadangan beras. Pada tahun ini, cadangan beras akan ditambahkan hingga mencapai 55 ton, yang dijadwalkan akan direalisasikan pada bulan Mei 2024.
Plt Kepala DPP Kota Jogja, Sukidi, menjelaskan bahwa penambahan cadangan beras ini dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Pemkot Jogja memiliki target untuk mencapai cadangan beras sebanyak 120 ton.
Tingkat penambahan cadangan beras tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, DPP Kota Jogja hanya menambahkan stok beras sebanyak 18 ton. Saat ini, cadangan beras Pemkot Jogja mencapai 65,05 ton.
Sukidi menambahkan bahwa pengadaan cadangan beras sebanyak 55 ton ini menggunakan APBD murni Kota Jogja. Jika semua rencana terlaksana, maka cadangan pangan Pemkot Jogja akan mencapai 120,05 ton.
“Alokasi anggaran untuk beras cadangan sebesar Rp12.000 per kilogram dengan jenis beras kualitas medium,” tambahnya.
DPP Kota Jogja selama ini masih mengandalkan pasokan beras dari berbagai daerah, seperti Purworejo, Delanggu, Klaten, Sragen, dan Kulon Progo.