Mata Indonesia, Bantul – Kasus stunting masih menjadi perhatian pemerintah pusat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memprioritaskan penyelesaian kasus ini di 2023.
Provinsi DIY juga menjadi perhatian serius dalam penanganan kasus stunting. Kabupaten Bantul, tepatnya di Kecamatan Imogiri, Kelurahan Selopamioro.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Bantul, Siti Marlina menyebut bahwa catatan kasus stunting di kelurahan Selopamioro paling tinggi se-Bantul. Yakni 21 persen.
“Ini (Selopamioro) di atas rata-rata kasus stunting di Bantul, di mana angkanya hanya 14 persen. Tentu ini harus jadi perhatian seluruh pihak,” terang dia, Jumat 10 Februari 2023.
Sejumlah upaya masih dilakukan oleh Dinkes Bantul untuk menekan angka stunting yang masih terbilang tinggi di DIY.
Pelatihan dan pengetahuan kepada orang tua masih terus dilakukan serta pemeriksaan rutin anak di puskesmas terdekat bisa dimanfaatkan warga.
Selain itu sosialisasi dan pencegahan saat hamil atau sebelum ibu hamil masih dilakukan.
Di sisi lain Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Didik Warsito pemerintah terus memberikan program untuk warga termasuk bakti sosial yang menyasar pada penyelesaian masalah stunting.
“Diharapkan ini dapat memberikan motivasi orang tua untuk lebih memperhatikan pemberian gizi pada anak-anak kita. Sudah seharusnya anak-anak kita mendapat gizi yang baik. Dengan memperbaiki gizi anak-anak kita, tentu angka stunting di Bantul akan menurun,” katanya.
Untuk diketahui, secara data provinsi, stunting di DIY rata-rata hanya 16 persen. Hal ini merupakan hasil dari program-program yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat saat ini.