Mata Indonesia, Kulon Progo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo mencatat adanya peningkatan kasus Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau lebih dikenal dengan flu Singapura selama dua pekan terakhir di wilayah setempat.
Hingga akhir Agustus 2025, total laporan kasus mencapai 309 pasien.
Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami, menyampaikan bahwa kasus flu Singapura bukanlah penyakit baru di daerah tersebut, melainkan sudah lama ditemukan dan terus terlaporkan setiap minggunya.
“Berdasarkan analisa tren mingguan pada minggu ke-34 dan 35, memang terlihat adanya peningkatan kasus. Sampai akhir Agustus jumlahnya tercatat sebanyak 309 kasus,” ujar Sri Budi Utami, Jumat, 5 September 2025.
Meski demikian, ia menegaskan seluruh pasien yang terlaporkan masih dalam kondisi rawat jalan.
“Sejauh ini tidak ada pasien yang harus dirawat inap. Flu Singapura termasuk penyakit self limiting disease, artinya bisa sembuh dengan sendirinya. Dengan meningkatkan daya tahan tubuh, maka penyembuhan akan lebih cepat,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, Dinkes Kulon Progo telah melakukan sejumlah langkah.
“Kami menangani pasien sesuai tata laksana pengobatan, melakukan investigasi kasus untuk memutus rantai penularan, serta memberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada pasien dan keluarganya,” ungkap Sri Budi Utami.
Ia juga mengimbau agar pasien beristirahat di rumah sampai gejala flu Singapura benar-benar hilang.
“Hal ini penting agar penularan ke orang lain dapat dicegah,” tegasnya.
Dinkes Kulon Progo mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta meningkatkan imunitas tubuh sebagai langkah pencegahan utama terhadap penyakit menular ini.
