Kasus DBD di Bantul Menanjak Tajam, Dinkes Ingatkan Masyarakat Galakkan PHBS

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengimbau masyarakat untuk aktif dalam Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah efektif menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sedang meningkat.

Menurut data Dinas Kesehatan, hingga awal Mei 2024, tercatat 130 kasus DBD di Bantul. Jumlah ini setara dengan total kasus DBD selama setahun penuh pada 2023.

“Kasus tertinggi ditemukan di kecamatan Pleret dengan 36 kasus, diikuti oleh Imogiri dengan 27 kasus,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiantoro, Sabtu 18 Mei 2024.

Agus menyatakan bahwa fogging atau pengasapan dengan insektisida untuk membunuh nyamuk vektor DBD dilakukan di wilayah dengan angka kasus tinggi.

“Fogging tetap kami lakukan sebagai salah satu langkah penanggulangan DBD, selain PSN dan peningkatan perilaku PHBS yang kami galakkan bersama masyarakat,” ujarnya.

Agus menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang berubah drastis dari panas terik ke hujan lebat.

“Perubahan cuaca yang ekstrem dapat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk. Tingginya intensitas hujan juga menyebabkan genangan air yang potensial menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” jelasnya.

Dengan kondisi cuaca beberapa kali hujan di wilayah Bantul, Agus menekankan pentingnya masyarakat menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk, guna menekan angka kasus DBD di tahun 2024 ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Presiden Jokowi Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Melalui Pengesahan UU Cipta Kerja

Oleh: Teguh Ahmad Insani )* Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, yang disahkan pada tahun 2020, merupakan salah satu langkah strategis pemerintahan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini