Home Headline Kasus DBD di Bantul Menanjak Tajam, Dinkes Ingatkan Masyarakat Galakkan PHBS

Kasus DBD di Bantul Menanjak Tajam, Dinkes Ingatkan Masyarakat Galakkan PHBS

0
58
kasus DBD di NTT tinggi

Mata Indonesia, Bantul – Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengimbau masyarakat untuk aktif dalam Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah efektif menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sedang meningkat.

Menurut data Dinas Kesehatan, hingga awal Mei 2024, tercatat 130 kasus DBD di Bantul. Jumlah ini setara dengan total kasus DBD selama setahun penuh pada 2023.

“Kasus tertinggi ditemukan di kecamatan Pleret dengan 36 kasus, diikuti oleh Imogiri dengan 27 kasus,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiantoro, Sabtu 18 Mei 2024.

Agus menyatakan bahwa fogging atau pengasapan dengan insektisida untuk membunuh nyamuk vektor DBD dilakukan di wilayah dengan angka kasus tinggi.

“Fogging tetap kami lakukan sebagai salah satu langkah penanggulangan DBD, selain PSN dan peningkatan perilaku PHBS yang kami galakkan bersama masyarakat,” ujarnya.

Agus menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang berubah drastis dari panas terik ke hujan lebat.

“Perubahan cuaca yang ekstrem dapat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk. Tingginya intensitas hujan juga menyebabkan genangan air yang potensial menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” jelasnya.

Dengan kondisi cuaca beberapa kali hujan di wilayah Bantul, Agus menekankan pentingnya masyarakat menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk, guna menekan angka kasus DBD di tahun 2024 ini.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here