Kasus Covid-19 Naik, Sekolah di Jateng dan Bali Hentikan Sementara PTM 100 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Penutupan karena ditemukan siswa dan tenaga pendidik yang terkonfirmasi Covid-19.

“Ada 31 sekolah di Jawa Tengah yang kita tutup minimal tiga hari untuk tracing dan penyemprotan disinfektan maksimal 14 hari,” kata Sekretaris Disdikbud Jateng, Suyanta di Semarang.

Suyanta mengatakan, pembelajaran tatap muka diganti daring setelah banyak murid terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut dia, gejala yang dirasakan tenaga pendidik dan murid bermacam-macam tapi tidak semuanya mengarah ke Omicron.

Dia menyebut penularan Covid-19 paling banyak berada di Purwokerto dan Jepara. Di dua wilayah itu mencatat ada 40 lebih siswa yang terpapar dengan orang tanpa gejala.

Pihaknya meminta agar satgas Covid-19 di sekolah-sekolah kembali diaktifkan untuk meminimalisir dan mamantau aktivitas siswa di sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dihentikan sementara.

Penghentian tersebut karena kasus Covid-19 di Pulau Bali kembali tinggi. Pihaknya juga menemukan puluhan siswa terpapar Covid-19.

“Sesuai dengan arahan Bapak Gubernur mengingat kasus ini sedang merebak dan berkembang sangat cepat. Maka untuk mencegah diintruksikan menghentikan sementara pembelajaran tatap muka sampai situasi kondusif,” kata Boy.

Dia menyatakan, PTM 100 persen dihentikan sementara mulai hari ini dan para siswa melakukan pembelajaran virtual dan daring secara menyeluruh.

“Mulai hari ini dan seterusnya (pembelajaran) secara virtual atau secara daring seluruhnya, SMK, SMA ditutup dari kami untuk kewenangan provinsi,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini