Karine Jean-Pierre, Juru Bicara Gedung Putih Pertama Berkulit Hitam dan Lesbian

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Joe Biden menunjuk Karine Jean-Pierre sebagai juru bicara Gedung Putih. Ini pertama kalinya juru bicara berkulit hitam dan seorang lesbian.

Sebelumnya Karine menjabat wakil juru Gedung Putih sejak Biden terpilih sebagai presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump. Karine akan menggantikan posisi Jen Psaki, yang mundur pekan depan.

Salah satu tugas juru bicara atau sekretaris Gedung Putih adalah melakukan briefing harian dengan wartawan Gedung Putih. Ini adalah salah satu jabatan yang cukup penting.

“Karine tidak hanya memiliki pengalaman, talenta, dan integritas yang diperlukan untuk pekerjaan yang sulit ini, tetapi ia akan terus memimpin dalam mengkomunikasikan pekerjaan pemerintahan Biden-Harris untuk rakyat Amerika. Jill dan saya sudah kenal serta menaruh hormat pada Karine sejak lama, dan dia akan menjadi suara yang kuat untuk mewakili saya dan pemerintahan ini,” bunyi pernyataan gedung putih, dikutip dari BBC, Jumat 6 Mei 2022.

Sekretaris pers Gedung Putih adalah wajah administrasi kepresidenan bagi media nasional dan, lebih jauh lagi, bagi negara dan dunia. Jabatan tersebut menjadi sosok yang langsung dikenali pada saat krisis nasional atau skandal politik.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah AS, wajah sebuah pemerintahan adalah seorang wanita kulit hitam secara terbuka mengaku seorang lesbian.

Sebagai juru bicara Gedung Putih, Karine tak punya wewenang menetapka kebijakan. Tugasnya adalah membentuk persepsi publik tentang suatu administrasi. Tugas menantang sudah menanti Karine pekan depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Membongkar Hegemoni Digital: BEM Nusantara DIY Rumuskan Arah Gerakan Mahasiswa di Era AI

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melakukan regenerasi kepemimpinan melalui rangkaian Seminar Nasional dan Temu Daerah yang berlangsung di Kampus Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) pada Jumat, 28 November 2025. Kegiatan bertema “Kepemimpinan Pemuda di Era AI: Membongkar Hegemoni Digital, Merumuskan Digital Resistance, dan Mengukur Kedaulatan Moral Gerakan Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah baru gerakan mahasiswa di tengah cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini