Jelang Pemilu 2024, KPU Bantul Siapkan TPS Tambahan untuk Difabel

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – KPU Bantul mempersiapkan sejumlah penyelenggaraan Pemilu 2024 termasuk kelompok disabilitas. Pihaknya menambah Tempat Pemungutan Suara (TPS) termasuk juga menyiapkan braile untuk tuna netra.

Plt Ketua KPU Bantul, Joko Santosa pihaknya sudah menyiapkan alat bantu coblos untuk kelompok disabilitas yang ada di Bantul.

“Jadi sesuai regulasi, alat bantu itu kita siapkan untuk pemilihan presiden-wakil presiden dan DPD,” ujar dia Senin 23 Oktober 2023.

Sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT), KPU Bantul mencatat total ada 6.860 pemilih difabel. Rinciannya 656 difabel tunanetra, 251 difabel tuli, 2.744 tuna daksa, 669 tuna wicara, 2.145 difabel mental dan 395 difabel intelektual.

KPU Bantul juga akan menyiapkan pendamping bagi difabel untuk memfasilitasi para pemilih ketika menggunakan hak suaranya. Joko memastikan, para pendamping akan diberikan surat pernyataan bahwa tidak mengarahkan para difabel.

“Pemilih yang merasa minta didampingi penyelenggara nanti akan kami siapkan, setelah itu, ada surat pernyataan pendampingan. Pendamping tidak boleh mengarahkan tapi menunjukkan ketika mereka bertanya. Misal partai mana nomornya berapa,” ujar Joko.

KPU Bantul juga menyediakan TPS yang dapat diakses penuh untuk para difabel dari tuna daksa. TPS nanti disiapkan untuk bisa memudahkan alat seperti kursi roda masuk ke dalam bilik suara.

Termasuk lingkungan TPS, harus memiliki bidang miring yang dapat dimanfaatkan untuk naik ke bilik suara.

“Kita sudah atur termasuk kursi dan mejanya. Jarak antara bilik dengan tembok harus bisa dilalui kursi roda,” ujar dia.

Joko mengatakan, pihaknya juga menyiapkan KPPS untuk jemput suara. Terutama bagi penyandang atau disabilitas berat. Misal tidak bisa bergerak atau berpindah dari ruangan satu ke ruangan lain.

“Nanti kita siapkan KPPS yang akan datang ke rumah pemilih. Tapi hanya satu orang saja yang mendampingi tidak ada yang lain. Dan orang bersangkutan harus dipercaya,” sebut dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kecelakaan Bus di Ciater jadi Sorotan, Disdik Sleman Perketat Izin Study Tour Sekolah

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menetapkan aturan ketat bagi sekolah yang ingin melaksanakan kegiatan seperti study tour atau outing class. Setiap sekolah wajib mengajukan izin kepada Disdik Sleman sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini