Jelang Pemilu 2024, Keterwakilan Perempuan di Parlemen DIY Baru 18 Persen

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Mendekati Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tengah berlangsung persiapan yang semakin intens. Banyak individu yang berpotensi mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Namun, permasalahan yang mengkhawatirkan adalah minimnya representasi perempuan di parlemen DIY.

Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) DIY mengungkapkan bahwa keterwakilan perempuan sebagai anggota legislatif di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi di DIY masih di bawah 18 persen.

“Dari total anggota legislatif di DIY, baru terisi 20 persen yang merupakan hasil pergantian antar waktu, di mana beberapa di antaranya adalah perempuan. Jadi, secara asli, hanya ada 18 persen perempuan di dalamnya. Kita mendapat keuntungan karena adanya pergantian antar waktu yang melibatkan perempuan, sehingga angka tersebut naik menjadi 20 persen,” ungkap Erlina Hidayati Sumardi, Kepala DP3AP2KB DIY, Jumat 11 Agustus 2023.

Erlina menjelaskan bahwa idealnya, kuota perempuan di parlemen sedikitnya 30 persen. Sayangnya, dalam realitasnya, perempuan sering kali menghadapi hambatan dalam berpartisipasi di dunia politik dan hanya dilihat sebagai pelengkap. Hal ini pada akhirnya menghambat upaya pemberdayaan gender di DIY.

“Bahkan kesenjangan dalam partisipasi pembangunan juga masih terus berlangsung. Akibatnya, akses perempuan terhadap peluang dalam pembangunan tidak optimal,” ujar dia.

“Kesenjangan gender dalam mencapai indeks pembangunan manusia masih belum merata antara laki-laki dan perempuan. Termasuk kendali atas dan manfaat dari proses pembangunan juga belum seimbang,” tambah Erlina.

Untuk mengatasi ketidaksetaraan ini, Erlina menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perempuan memiliki hak yang setara dalam berpartisipasi dalam politik, baik dalam konteks Pemilu maupun dalam aspek hak-hak perempuan yang bersifat independen dan tidak terpengaruh oleh pihak lain selama proses Pemilu.

Selain memenuhi kuota 30 persen di parlemen, peningkatan kapasitas perempuan juga menjadi hal yang krusial. Selain memiliki kemampuan yang unggul sebagai perwakilan rakyat, perempuan juga memerlukan sumber daya ekonomi yang memadai agar dapat bersaing dalam meraih dukungan pada Pemilu 2024 mendatang.

“Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait sumber daya ekonomi dan peningkatan kapasitas perempuan untuk menghadapi Pemilu mendatang,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Upaya Konkrit Cetak Generasi Muda Kokoh

Jakarta – Pengamat Pertahanan dan Pangan, Dina Hidayana memandang program makan siang gratis yang digagas oleh presiden dan wakil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini