Mata Indonesia, Yogyakarta – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul, Sunyoto, menyampaikan bahwa Surat Edaran (SE) No. 360.0/2094 yang diterbitkan pada 28 Agustus 2024 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait zona megathrust di selatan Pulau Jawa telah berdampak negatif terhadap omzet para pelaku usaha restoran.
Sunyoto mengungkapkan bahwa dampaknya sudah mulai terasa, terutama dengan banyaknya pembatalan reservasi restoran. Para pelanggan tampaknya merasa ragu setelah SE tersebut diterbitkan.
“Namun, menurut saya, tidak ada larangan dalam SE itu, hanya saja pelanggan mungkin salah menafsirkan,” jelas Sunyoto Minggu 8 September 2024.
Sunyoto menyebutkan bahwa pembatalan pesanan bisa mencapai 100-300 pax. Kebanyakan pembatalan terjadi pada restoran yang berlokasi di kawasan pantai, namun restoran yang berada di luar kawasan pantai juga mengalami penurunan pesanan.
Ia juga menekankan bahwa gempa bumi tidak bisa diprediksi dengan pasti. Jika tsunami terjadi, akan ada tanda-tanda seperti surutnya air laut, yang memberikan waktu untuk melakukan evakuasi.
Untuk mengatasi situasi ini, Sunyoto hanya bisa berbagi video aktivitas wisatawan di kawasan pantai melalui media sosial, terutama kepada agen perjalanan.
Sementara itu, pemilik Warung Makan Segoro Madu di Pantai Drini, Marikem, mengonfirmasi bahwa SE tersebut berdampak besar terhadap bisnisnya. Enam grup wisatawan membatalkan pesanan setelah menerima SE Zona Megathrust.
“Saya juga mengalami pembatalan dari pelanggan asal Solo dan Semarang yang mengirimkan SE itu kepada saya,” ujar Marikem.
Marikem menambahkan bahwa restoran-restoran besar juga merasakan dampak yang sama, dengan ribuan pesanan yang dibatalkan. Menurutnya, 90 persen warga pesisir mengeluhkan penurunan jumlah wisatawan dan pendapatan.
“Pantai menjadi sepi setelah edaran itu. Hampir 90 persen kunjungan menurun, terutama di pantai selain Drini. Di Pantai Drini sendiri, dengan adanya Drini Park dan wahana kano, penurunan sekitar 50 persen. Sementara Pantai Krakal di hari biasa bahkan tidak ada pengunjung sama sekali,” ungkap dia.