MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan menutup akhir pekan, 20 November 2020 dengan pelemahan. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,60 persen ke Rp 14.155 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, pelemahan mata uang garuda dipengaruhi oleh masih adanya profit taking alias sekadar ambil untung di kalangan investor.
Selain itu, pergerakan rupiah juga dibayangi oleh Lonjakan kasus positif corona di dunia sehingga membuat investor beralih ke dolar AS.
“Sentimen yang berpengaruh lainnya adalah pemangkasan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Kini suku bunga acuan menjadi 3,75 persen dari sebelumnya 4,00 persen,” ujarnya, Kamis sore, melansir kontan.co.id.
Menurut Alwi, langkah ini di luar ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan BI masih akan menahan suku bunga acuan. Ia juga menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga memang umumnya akan melemahkan mata uang sebuah negara.
“Namun, pemangkasan ini sebenarnya masih positif karena selisih bunga di Indonesia dengan di AS masih cukup signifikan, jadi jika investor yang mencari selisih bunga, Indonesia masih menarik,” katanya.
Alwi pun memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.100 per dolar AS hingga Rp 14.235 per dolar AS.