MATA INDONESIA, JAKARTA-Penyebaran virus corona makin meluas. Dan membuat khawatir lokasi transportasi publik seperti Kereta Rel Listrik (KRL) rute Bogor-Depok-Jakarta Kota dan sebaliknya. Sebab kereta rute ini memiliki jumlah penumpang yang padat.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan sudah melakukan antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona di KRL. PT KAI dan PT KCI akan bekerja sama dengan melakukan sejumlah tindakan preventif, seperti menyediakan hand sanitizer di setiap rangkaian krl maupun kereta jarak jauh, pemeriksaan suhu tubuh bagi calon penumpang krl juga kereta jarak jauh.
Bahkan ke depan perusahaannya juga mengklaim akan mendirikan ruang isolasi di stasiun untuk melakukan tindakan medis.
Selain itu, PT KAI telah mempunyai program layanan kesehatan gratis bagi penumpang kereta jarak jauh, khususnya dari stasiun keberangkatan daerah Semarang, yang dinamai Rail Clinic berjalan.
“Kemarin sudah dari Semarang, besok mungkin (Rail Clinic) akan berjalan kembali karena para kru dokter dan tenaga medisnya harus istirahat terlebih dahulu,” katanya.
Sampai saat ini, kata dia belum ada penurunan jumlah penumpang KRL akibat virus corona, karena transportasi ini masih jadi andalan masyarakat.
“Tidak ada penurunan secara signifikan dari pengguna KRL, rasanya flat saja penumpangnya. Mungkin kebutuhan kali ya, seperti KRL itu orang bekerja, kalau itu kan totalnya 826 perjalanan sehari, sekarang sudah jadi 930, kalau kita potong 100 perjalanan gimana orang ke kantor,” katanya.