Ini Penyebab Kemacaetan Parah di Puncak Hingga Kendaraan Stuck 12 Jam

Baca Juga

MATA INDONESIA, BOGOR– KBO Lantas Polres Bogor, Iptu Ketut Lasswarjana mengatakan, penyebab terjadi kemacetan lantaran naiknya volume kendaraan ke arah puncak dari pekan sebelumnya.

“Iya, dibandingkan minggu-minggu kemarin berbeda, karena ini kan long weekend. Jadi banyak yang ke sini (Puncak, Bogor). Karena kan, kemarin dan hari ini masih tanggal merah,” katanya.

Selain itu volume kendaraan, dia melaporkan, kepadataan terjadi akibat dampak banyaknya pengendara roda dua yang melintas melewati pos ganjil-genap (gage) melalui sejumlah jalan tikus.

“Kemarin itu lebih banyak didominasi, penyebabnya adalah roda dua sepeda motor. Karena kan sepeda motor itu, banyak dari jalan-jalan tikus mereka lalui,” katanya.

“Terus motor sedikit aja ada celah, dia langsung masuk. Mau yang atas mau yang ke bawah. Jadi dia masuk-masuk terus, hingga terjadilah penumpukan,”.

Dia mengungkapkan, antrean kendaraan semakin diperparah saat terjadi hujan. Hujan menyebabkan pengendara motor berhenti di bahu jalan untuk berteduh.

“Belum lagi kemarin sempat ada turun hujan, hujan angin. Itu mereka berhenti di pinggir-pinggir jalan neduh begitu. ditinggal motornya jadi ada penumpukan,” katanya.

Meski masih terjadi penumpukan, Ketut mengatakan, jika skema gage untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas masih tetap diberlakukan hingga hari ini.

Adapun skema ini tidak bisa berjalan maksimal, lantaran banyaknya kendaraan motor yang berhasil mengelak dan menghindari petugas di pos pemeriksaan.

“Masih diterapkan. Jadi gini kalau mobil melambung (mengelak dari pos) itu masih terlihat. Tetapi kalau motor melambung itu, setiap ada celah-celah sedikit saja dia bisa masuk lagi-masuk lagi,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Oknum Pangkalan Main Curang dengan Gas Subsidi, Disdag Kulon Progo Akui Pengawasan Lemah

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kulon Progo memberikan klarifikasi terkait temuan penyuntikan gas LPG 3 kg bersubsidi ke dalam tabung LPG non-subsidi ukuran 5 dan 12 kg yang dilakukan oleh oknum pangkalan di wilayah Nanggulan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini