Ini Makna Sindiran Jokowi Soal Pelukan Paloh dan Sohibul

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sindiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ketum Nasdem Surya Paloh usai bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman beberapa waktu lalu, ternyata memiliki arti yang mendalam.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan bahwa disini Jokowi meminta kejelasan dalam koalisi, apa makna dan maksud dari kunjungan Surya Paloh bertemu dengan PKS.

Hendri menduga sindiran itu menunjukkan bahwa Jokowi sedang deg-degan dengan pertemuan kedua tokoh tersebut. Sebab, menurutnya, kini beberapa partai sudah melakukan manuver. Tak terkecuali partai yang ada dalam koalisi, seperti NasDem.

“Ini kan periode kedua dia, biasanya menteri-menteri itu, parpol itu loyalnya sampe tahun ketiga, tahun keempat dan kelima udah cari panggung sendiri. Nah ini mungkin Jokowi khawatir, NasDem akan bermanuver di tahun ketiga keempat pemerintahannya. Apalagi itu bermanuvernya dengan oposisinya (PKS),” katanya.

Selain itu, Hendri menduga-duga sindiran Jokowi ini bisa jadi terkait dengan agenda Jokowi pada 2024 yang masih disimpan. Kaitannya mungkin bisa berhubungan dengan amandemen konstitusi hingga soal agenda pencalonan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di Pilwalkot Solo. Namun, menurutnya hal ini masih misteri.

Sebelumnya, sindiran Jokowi ke Surya Paloh itu disampaikan dalam acara HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 6 November 2019. Jokowi menyebut Surya Paloh lebih cerah usai berangkulan dengan Sohibul Iman.

“Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini lebih cerah dari biasanya. Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS. Wajahnya cerah setelah berangkulan dengan Pak Sohibul,” kata Jokowi.

Jokowi sendiri tak tahu makna dari rangkulan kedua tokoh itu. Jokowi sempat bertanya kepada Paloh tentang alasannya bertemu dengan Sohibul.

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini