Imbas Wabah Corona, Hampir 300 Juta Pelajar di Seluruh Dunia ‘Putus’ Sekolah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Wabah virus corona tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi saja dan pariwisata. Namun, virus mematikan ini juga menghentikan sejumlah aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Beberapa negara bahkan mengintruksikan tidak lagi ada kegiatan belajar mengajar dan siswa dilarang bersekolah dahulu. Tercatat hampir 300 juta pelajar di seluruh dunia tak bisa sekolah selama wabah corona melanda Cina dan sejumlah negara lainnya di dunia. Italia adalah negara terakhir yang menutup sekolah karena virus mematikan ini.

Lebih dari 97.000 orang telah terinfeksi dan lebih dari 3.348 orang meninggal dunia di seluruh dunia akibat virus corona (Covid-19), yang kini menyebar ke sekitar 80 negara dan wilayah.

Ketika virus menyebar, negara-negara lain mengeluarkan sejumlah tindakan luar biasa. Pada Rabu, UNESCO menyampaikan 13 negara menutup sekolah, berdampak pada 290,5 juta anak-anak, sementara sembilan negara lainnya melokalisasi penutupan atau khususnya di wilayah yang terdampak.

“Skala global dan kecepatan gangguan pendidikan saat ini tidak tertandingi dan, jika diperpanjang, dapat mengancam hak atas pendidikan,” kata Kepala UNESCO, Audrey Azoulay, dikutip dari Channel News Asia, Kamis 5 Maret 2020.

Pada Rabu, Italia memerintahkan penutupan sekolah dan universitas sampai 15 Maret, ketika angka kematian akibat virus corona bertambah menjadi 107 orang, wabah paling mematikan di luar Cina.

Korea Selatan, negara dengan kasus tertinggi di luar Cina yaitu 6.000, menunda tahun ajaran baru sampai 23 Maret.

Di Jepang, hampir semua sekolah ditutup setelah Perdana Menteri Shinzo Abe menyerukan kelas-kelas dibatalkan sampai Maret dan liburan musim semi, dijadwalkan akhir Maret sampai awal April.

Sekitar 120 sekolah ditutup di Prancis pekan ini di wilayah yang kasus infeksinya terbesar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini