Imbas TPST Piyungan Ditutup, Sampah Liar Banyak Ditemukan di Jalan, Ini Upaya Pemdes Cokrodiningratan

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Peningkatan kasus pembuangan sampah liar di wilayah Kelurahan Cokrodiningratan menjadi perhatian Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Bagaimana tidak, tumpukan sampah liar kerap ditemukan di sejumlah ruas jalan.

Hal itu adalah imbas pembatasan pengiriman sampah ke TPST Piyungan. Menyelesaikan persoalan itu, Pemdes Cokrodiningratan telah mendorong inisiatif pemetaan titik-titik yang rawan terhadap tempat pembuangan sampah tersebut.

Identifikasi lokasi rawan pembuangan sampah di Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis itu telah dijalankan sebagai upaya preventif terhadap penumpukan sampah liar yang berpotensi merugikan lingkungan.

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, menjelaskan bahwa komunitas lokal di wilayahnya telah berkomitmen untuk tidak lagi membuang sampah secara sembarangan.

“Tujuan dari pemetaan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi masalah ini, dan titik-titik rawan tersebut akan secara rutin dipantau,” kata dia Minggu 20 September 2023.

Andityo juga tak menampik, kemungkinan adanya sampah di wilayahnya datang dari warga lain yang sempat melintas dan menemukan gundukan sampah.

“Ini juga perlu diingat bahwa penyumbang sampah sembarangan mungkin datang dari luar wilayah kami. Maka kita pantau,” kata dia.

Andityo menegaskan bahwa hasil dari pemetaan titik rawan pembuangan sampah liar telah berhasil diperoleh setelah kolaborasi dengan berbagai pihak pada Jumat (15/9/2023) lalu. Selain melakukan pemantauan, upaya akan dilakukan untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pemantauan ini.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Andityo menyebutkan bahwa akan diberlakukan sanksi sosial terhadap pelaku pembuangan sampah liar di wilayahnya.

“Sanksi sosial ini juga berpotensi untuk berubah menjadi sanksi denda jika praktik pembuangan sampah liar tetap berlanjut,” ujar dia.

Proses pemantauan dan sanksi yang akan diberikan bakal melibatkan Satlinmas, masyarakat umum, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP Jogja.

Andityo menekankan bahwa tindakan pembuangan sampah liar tidak bisa lagi dibiarkan berlangsung, mengingat upaya edukasi dan fasilitasi pengelolaan sampah telah dilakukan oleh pihak berwenang.

“Jadi edukasi dan fasilitasi ini akan terus ditingkatkan, dan seluruh masyarakat diharapkan akan turut serta dalam upaya menjaga lingkungan dengan mengelola sampah secara bertanggung jawab,” terang dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini