MATA INDONESIA, JAKARTA-Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bisa bernafas lega. Pasalnya, pihak kampus menghapus kewajiban skripsi bagi mahasiswanya yang akan lulus dan digantikan dengan pembuatan artikel ilmiah. Keringanan itu berlaku selama pandemi virus corona.
“Kebijakan itu dikeluarkan karena banyak mahasiswa yang mengeluh. Mereka kesulitan turun ke lapangan untuk melakukan penelitian di tengah pandemi virus corona,” kata Rektor Unesa Nurhasan mengutip CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan tujuan dari penghapusan ini adalah memberikan kemudahan pada mahasiswa di masa menyebarnya virus corona yang luar biasa ini, karena banyak sekali mahasiswa itu yang mengalami persoalan ketika mau turun lapangan, mau cari data, menyusun instrumen, menyebar instrumen dan sebagainya.
Pihak kampus, kata Nurhasan, tak mau memberikan beban yang terlalu berat bagi mahasiswa. Menurutnya, jika skripsi tetap diwajibkan, psikis mahasiswa bisa tertekan dan akan berdampak buruk pada kesehatan dan imunnya.
“Bagaimana supaya tidak membani mahasiswa, bagaimana kalau mahasiswa itu terbebani, maka akan terjadi stres, jika terjadi stres maka akan mengganggu imunnya,” kata dia.
Artikel ilmiah pengganti skripsi juga tidak akan sulit. Mahasiswa diberikan kemudahan untuk menyelesaikannya. Mahasiswa hanya perlu melakukan kajian pustaka sesuai kompetensi yang, tanpa perlu turun lapangan. Tergolong sederhana.
Penilaian artikel ilmiah langsung dilakukan oleh dosen pembimbing mahasiswa yang bersangkutan. Dengan demikian, mahasiswa tak perlu melewati tahapan sidang, seperti laiknya penilaian skripsi.
“Artinya enggak perlu banyak-banyak, enggak perlu turun lapangan, kajian perpustakaan saja, sesuai dengan kompetensi dan minatnya, kemudian diserahkan kepada pembimbingnya,” katanya.
Nanti, kata dia para pembimbing yang langsung memberikan nilai tanpa harus diuji. Jika sudah ada mahasiswa sudah terlanjur merampungkan skripsi dan hanya tinggal melakukan tahapan sidang, bisa dilanjutkan secara dalam jaringan (daring) atau via internet. Pihak kampus akan memfasilitasi.
Kebijakan tersebut hanya berlaku di tengah pandemi Covid-19. Jika wabah telah mereda, maka skema sayarat kelulusan mahasiswa akan kembali pada mekanisme skripsi.
Nurhasan mengatakan hal itu telah dibahas dalam rapat pimpinan dan dewan senat Unesa. Dari rapat disepakati bahwa skripsi ditiadakan dan diganti dengan artikel ilmiah.
“Melalui rapim bersama dan dewan senat, kita diskusi itu lama untuk menentukan agar membantu mahasiswa terkait persoalan perkuliahan daring, kemudian terakhir menginjak pada persoalan skripsi,” katanya.
waowwww.. bahagianyaaaa