MINEWS, JAKARTA-Kabar pencoretan atlet senam lantai, Shalfa Avrila Siani yang berujung dipulangkan dari Sea Games 2019 di Filipina ramai diperbincangkan di media sosial.
Kabarnya, pemulangan dirinya karena tidak perawan lagi. Bahkan pihak keluarga langsung melakukan tes keperawanan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri. Hasilnya, peraih perunggu Asean School Games 2019 tersebut ternyata masih perawan.
â€Ya, syok, nggak nyangka. Sama pelatihnya dilempar begitu saja, nggak ada surat, nggak ada pemberitahuan langsung disuruh pulang. Alasannya, anak saya sering pulang malam dan sudah tidak virgin,†ujar ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati Ayu.
Mendapat kabar hal tersebut, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto langsung merespons dan membagikan siaran pers terkait kabar pencoretan atlet 18 tahun tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Gatot mengaku baru mendapatkan info terkait berita pemulangan atlet asal Kota Kediri tersebut.
â€Kami langsung call Bu Ita ( Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati). Katanya tidak betul bahwa terjadi pemulangan paksa,†tulis siaran pers Kemenpora.
â€Yang benar kata Pak Indra (Indra Sibarani, Red) pelatihnya di Jawa Timur bahwa atlet tersebut indisipliner dan kurang fokus. Ini berdampak pada prestasinya yang menurun, sehingga diputuskan oleh pelatih tidak disertakan di SEA Games. Dia digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi,†kata Gatot.
Kemenpora menambahkan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan berita tersebut. Namun, setelah melakukan komunikasi, Kemenpora mendapatkan informasi bahwa pencoretan Shalfa cuma terkait dengan masalah prestasi.
â€Jadi, tidak ada hubungannya dengan masalah, mohon maaf, cek keperawanan,†tulis Gatot.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 96 tahun 2017, hal terkait promosi dan degradasi atlet memang sepenuhnya berada di tangan pengurus cabang olahraga.
Jadi soal pencoretan atlet bukan wilayah Kemenpora ataupun KONI.
â€Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan, kami akan melakukan tindakan tegas. Karena ini, selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi,†katanya.