Mata Indonesia, Kulon Progo – Dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan yang mulai terlihat mengalami kenaikan, terutama harga beras di pasar rakyat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Kulon Progo telah berkolaborasi dengan Bulog untuk melaksanakan operasi pasar beras.
Kepala Disperindag Kulon Progo, Sudarna, mengungkapkan sudah ada koordinasi dengan Pemerintah DIY terkait lonjakan harga beras yang beberapa wilayah mengalami kenaikan. Operasi pasar dilakukan untuk menjaga harga tak menanjak tinggi.
“Beras dari program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang disediakan oleh Bulog akan didistribusikan kepada masyarakat, terutama pedagang. Saat ini, kami masih dalam proses pendataan untuk menentukan penerima manfaat,” ujarnya, Sabtu 16 September 2023.
Selain itu, Sudarna juga menyebut bahwa pihaknya masih menunggu jadwal pelaksanaan operasi pasar beras yang akan ditentukan oleh pihak provinsi.
Kepala Bidang Usaha Disperindag Kulonprogo, Endang Zulywanti, melaporkan bahwa kenaikan harga beras baru terjadi dalam dua hari terakhir. Pada hari Rabu (6/9/2023), di mana harga beras jenis IR 1 di wilayahnya berkisar Rp12.917 per kilogram (kg), sedangkan IR 2 dijual sekitar Rp11.750 per kg.
Kenaikan harga terjadi pada Kamis (7/9/2023), terutama pada beras jenis IR 2 yang mencapai Rp11.833 per kg di pasaran Kulon Progo.
Endang juga mencatat kenaikan harga pada beras medium, dengan harga mencapai Rp11.800 per kg dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp10.900.
“Jadi ada kemungkinan kenaikan harga ini disebabkan oleh biaya distribusi,” katanya.
Meskipun demikian, Endang menegaskan bahwa kenaikan harga beras ini masih dalam batas wajar, terutama beras premium yang tetap berada pada harga HET dari Badan Pangan Nasional sebesar Rp12.900 per kg.