Mata Indonesia, Kulon Progo – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Kulon Progo saat ini dilaporkan terkendali. Hingga kini, hanya terdapat 17 kasus tanpa adanya laporan kematian hewan akibat penyakit ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Drajat Purbandi, menyatakan bahwa seluruh kasus PMK yang menyerang sapi telah ditangani secara intensif. Namun, hewan yang terinfeksi masih dalam proses penyembuhan.
“Proses pemulihan terus kami lakukan,” ungkapnya Rabu, 15 Januari 2025.
Proses penyembuhan sapi yang terpapar PMK dilakukan dengan memberikan perawatan intensif, seperti pemberian antibiotik, vitamin, pembersihan kandang, serta isolasi bagi hewan yang terjangkit. Meski demikian, hingga saat ini belum dilakukan uji laboratorium terhadap sapi yang terinfeksi.
Drajat menjelaskan bahwa identifikasi hewan yang terjangkit PMK dilakukan melalui analisis gejala klinis karena wabah masih berlangsung.
“Kami menggunakan metode identifikasi klinis untuk mendeteksi sapi yang terpapar PMK,” tambahnya.
Upaya pengendalian PMK terus ditingkatkan, termasuk dengan menambah stok vaksin dan obat-obatan. Drajat memastikan bahwa pasokan vaksin dan obat saat ini masih mencukupi.
Pemda DIY juga sedang mengirimkan tambahan 1.200 dosis vaksin dan sejumlah obat untuk didistribusikan secara lebih luas pada Rabu ini.
“Kami akan memaksimalkan distribusi vaksin ini agar PMK tetap terkendali,” kata dia.