Gagal Rekrut Pogba, Real Madrid Kini Incar Camavinga

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Real Madrid menyiapkan opsi cadangan jika gagal merekrut Paul Pogba. Mereka mengaku bakal membeli gelandang remaja klub Liga Prancis Rennes, Eduardo Camavinga.

Pembelian itu bakal dilakukan jika klausul penawaran mereka ditolak Manchester United musim panas tahun ini. Camavinga dianggap memiliki gaya bermain yang menjadi gabungan antara gelandang Madrid Casemiro dan gelandang Chelsea N’Golo Kante, selain memiliki fisik seperti Pogba.

Mengutip Harian Diario AS, Jumat 10 April 2020, pemain berusia 17 tahun itu membuat banyak klub terpesona karena penampilannya di Ligue 1. Camavinga tercatat 24 kali menjadi starter dari total 25 pertandingan liga musim ini sampai dihentikan karena virus corona.

Total sudah 35 kali memperkuat Rennes dalam segala kompetisi musim ini. Dia disebut-sebut akan dipasang dalam posisinya saat ini di Rennes jika kemudian jadi dipinang Madrid.

El Mundo Deportivo menyebutkan bahwa tahun lalu Rennes menghargai pemain ini dengan 60 juta euro, sekalipun sang pemain tak berniat meninggalkan klubnya.

Camavinga menjadi pemain profesional termuda klub itu ketika melakukan debutnya dalam tim senior pada 14 Desember 2018 dalam usia 16 tahun satu bulan.

Dia sudah bersama Rennes sejak usia 11 tahun dan dianggap sebagai salah satu calon bintang sepak bola Prancis.

Lahir di Cabinda, Angola, Camavinga memegang dwikewarganegaraan Kongo dari orang tuanya. Dia tinggal di Prancis sejak usia dua tahun dan saat ini dalam proses naturalisasi kewarganegaraan Prancis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Membongkar Hegemoni Digital: BEM Nusantara DIY Rumuskan Arah Gerakan Mahasiswa di Era AI

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melakukan regenerasi kepemimpinan melalui rangkaian Seminar Nasional dan Temu Daerah yang berlangsung di Kampus Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) pada Jumat, 28 November 2025. Kegiatan bertema “Kepemimpinan Pemuda di Era AI: Membongkar Hegemoni Digital, Merumuskan Digital Resistance, dan Mengukur Kedaulatan Moral Gerakan Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah baru gerakan mahasiswa di tengah cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini